Mercedes Sebut Area Mereka Kalah dari Honda
Sejak tes musim dingin, Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas F1 Toto Wolff tahu Honda akan turun dengan sesuatu yang spesial di Kejuaraan Dunia Formula 1 2021.
Turun dengan sasis Red Bull Racing RB16B, Max Verstappen, nyaris tampil sempurna di GP Bahrain, lomba pertama Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, akhir Maret lalu.
Pembalap Belanda itu mendominasi semua sesi latihan bebas dan puncaknya merebut pole position di Sirkuit Internasional Bahrain. Saat lomba, Verstappen mampu memberikan perlawanan sengit terhadap juara dunia enam kali dari Mercedes, Lewis Hamilton.
Dari 56 lap lomba, Verstappen mampu memimpin di lap 1 sampai 17. Hamilton – juara dunia 2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020 – menggeser Verstappen pada lap 18-27.
Verstappen kemudian kembali terdepan pada lap 28-39 untuk kemudian diambil oleh Hamilton pada lap 40 hingga finis. Selain karena salah strategi yang dilakukan timnya, Verstappen juga “menyerah” dari Hamilton di Tikungan 4.
Kendati kalah, impresi umum publik melihat Red Bull mampu menyamai atau bahkan mungkin lebih cepat daripada Mercedes. Salah satu penyebabnya adalah mesin baru di Red Bull RB16B dari Honda.
“Honda sudah melakukan pekerjaan fantastis dengan membuat power unit yang kompetitif. Honda tidak memiliki tekanan. Melihat performa seperti ini, mereka bisa menutup perjalanan di F1 dengan sangat baik,” tutrur Wolff.
Tidak hanya pembalap Red Bull, tim pemakai mesin Honda RA621H lainnya, Scuderia AlphaTauri, juga mampu kompetitif. Pierre Gasly berhasil start dari grid kelima.
“Kami kini harus berpikir keras dan mengakui kinerja mereka bagus tahun ini. Bagi Mercedes, kami masih mencari di mana kelebihan kami atas mereka,” kata Wolff.
“Saya bangga dengan pencapaian kami sepanjang musim dingin lalu. Tapi kini saatnya bertarung. Kami akui kehilangan banyak waktu dari mereka di tikungan cepat.”
Selain itu, menurut Wolff, ada perbedaan kecil lain antara Mercedes dan Honda soal pembangkit energi. Pabrikan asal Jerman itu tidak puas dengan sistem pemulihan energi (energy recovery) mereka.
“Ada yang salah dengan D-rates (momen saat baterai habis sehingga mobil kekurangan tenaga). Tetapi itu bukan satu-satunya faktor yang membuat kami kalah jauh dari Honda,” kata Toto Wolff.
“Solusi terbaik adalah memperbaiki sistem tersebut. Namun itu tidak mudah. Di sisi lain, tidak mungkin kami menyerah begitu saja karena itu bukan balapan namanya.”
Toto Wolff juga mengaku tidak terkejut dengan kemajuan yang dibuat Honda dalam membuat power unit yang kompetitif.
“Honda pabrikan besar. Mereka mampu melakukan apa saja untuk membuat mesin yang tidak hanya bertenaga besar tetapi juga memliki daya tahan bagus hingga pada akhir tahun nanti. Situasi ini menjadi motivasi yang bagus buat kami,” kata Toto Wolff.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.