Mercedes siap hadapi pembatasan mesin di 2018
Tim Formula 1 Mercedes menyatakan mesin mereka akan selalu berada dalam batasan dari reabilitas, meski peraturan power unit akan semakin dibatasi untuk 2018.

Mercedes memiliki mesin yang F1 yang paling handal musim lalu, hal ini disebabkan oleh minimnya kendala teknis yang dialami oleh tim yang menggunakan mesin pabrikan Jerman itu.
Tercatat, hanya Lewis Hamilton satu-satunya pembalap bermesin Mercedes yang mendapatkan penalti turun grid karena mesin. Pembalap Inggris itu mengganti mesin setelah mengalami kecelakaan saat kualifikasi di Brazil.
Sementara rookie Williams, Lance Stroll, mengganti ke power unit lama setelah mengalami masalah saat latihan di Brazil. Valtteri Bottas pun mengalami hal yang sama di Spanyol, selain itu tidak ada masalah besar terkait realibilitas yang menimpa mobil bermesin Mercedes.
Peraturan F1 2018 akan semakin membatasi pemakaian mesin, dengan mengurangi mesin yang dapat digunakan dari empat menjadi tiga sepanjang musim.
Para pembalap akan mendapat masing-masing tiga MGU-H dan tiga turbo untuk digunakan. Sementara MGU-K, Control Electronics, dan Energy Stores akan dibatasi menjadi hanya dua untuk 21 balapan.
Kepala teknisi mesin Mercedes, Phil Prew, mengatakan kepada Motorsport.com timnya akan tetap menekan mesin musim 2018 hingga mencapai batasan dari reabilitas. Karena hanya dengan membuat mesin yang memenuhi regulasi baru tidak akan meberi kami gelar.
"Sejujurnya, kami selalu berada dalam batasnya karena Anda selalu ingin meningkatkan performa hingga ketahanan dari power unit," ungkapnya.
"Mudah untuk menurunkan [tenaga] dari power unit dan menemukan reabilitas. Kami tidak ingin itu, itu tidak akan memenangkan kami gelar.
"Jadi kami akan sibuk memahami batasan kami saat ini. Memahami bagaimana kami dapat terus mendapatkan jarak tempuh yang lebih dari mesin, jarak tempuh lebih dari sistem kelistrikan hibrida. Sehingga kami dapat melewati kejuaraan musim depan dengan jumlah unit yang dibatasi, tidak mendapatkan penalti dalam lintasan, dan memberikan tingkat performa yang kita semua tahu mesinnya mampu."
Mercedes membuat perubahan besar pada mesin F1 mereka untuk 2017, khususnya pada komponen hybrid.
Prew menjelaskan pekerjaan tim pada reabilitas mesin tidak pernah berakhir, dan menambahkan bahwa setiap revisi untuk mesin 2018 akan dilakukan berdasarkan kasus per kasus.
"Kami mengatasi setiap batasan, setiap komponen pada mesin berdasarkan apa yang perlu dilakukan," tambah Prew.
"Kami cukup dibatasi oleh peraturan, dalam hal kapasitas turbo dan electrical power, dan lain-lain. Semuanya ditentukan oleh peraturan.
"Jika perlu diubah, itu akan berubah untuk mencapai reabilitas dan performa. Jika tidak, lalu kami bertahan dengan apa yang kami tahu.
"Sungguh, semuanya dikerjakan berdasarkan kasus per kasus, namun persyaratannya sangat jelas."
Valtteri Bottas, Mercedes-Benz F1 W08

Foto oleh: Sutton Images
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Lewis Hamilton, Mercedes-Benz F1 W08

Foto oleh: Sutton Images
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images
Lance Stroll, Williams FW40, Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Lance Stroll, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Artikel sebelumnya
Honda: Pembatasan tiga mesin tidak masuk akal
Artikel berikutnya
Todt ingin mesin F1 bisa dipakai di ajang balap lain

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Tim | Mercedes |
Penulis | Ben Anderson |