Mercedes Tak Bisa Imbangi Strategi Agresif Red Bull Racing
Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, mengungkapkan bahwa timnya tidak mampu mengimbangi strategi agresif Red Bull Racing, yang melakukan pit stop lebih dulu.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Memulai balapan GP Amerika Serikat dari grid kedua di belakang Max Verstappen, Lewis Hamilton langsung mengambil alih posisi terdepan di Tikungan 1 Circuit of The Americas (COTA). Ia beruntung karena start P2 berada di sisi dalam lintasan.
Hamilton kemudian mempertahankan posisinya selama beberapa lap, hingga Red Bull Racing memutuskan untuk membawa Verstappen masuk pit pada akhir Lap 10.
Mercedes memilih untuk tidak merespons keputusan Red Bull Racing itu, dan memerintahkan Hamilton untuk tetap berada di trek selama tiga lap selanjutnya.
Akan tetapi, Verstappen sudah melaju lebih cepat dan berhasil melakukan undercut, tepat saat Hamilton keluar dari pit.
Hamilton lalu mengerahkan segala cara untuk merebut kembali posisi pertama dari Verstappen. Hanya saja, ia tak bisa memangkas jarak dengan sang rival serta akhirnya harus finis terpaut finis 1,3 detik.
Toto Wolff selaku Team Principal Mercedes mengatakan bahwa keputusan memasukkan Verstappen lebih awal merupakan langkah berani dari Red Bull.
Mercedes juga diakuinya tidak mampu merespons strategi agresif yang diterapkan oleh rivalnya itu pada gelaran GP Amerika Serikat.
"Anda bisa melihat bahwa mereka menerapkan strategi yang berbeda. Salah satu timnya memilih untuk melakukan undercut, walau itu tidak perlu. Dan saya rasa itu adalah keputusan yang berani dan malah menguntungkan mereka," ujar Wolff.
"Pada akhir balapan, Anda juga bisa melihat bahwa dia (Verstappen) telah belajar dari pengalamannya. Ia tidak perlu merusak bannya di awal, karena tentunya dia butuh ban itu di fase akhir.
"Kami berada di belakang mereka karena memang kami tidak melaju cukup cepat saat menggunakan ban medium.
"Kami juga tidak bisa melakukan pit stop lebih awal, karena jika melihat data yang kami miliki, kami merasa tidak akan bisa menyelesaikan balapan di posisi ini, jika melakukan pit stop lebih dulu."
Saat bertahan di lintasan, Hamilton sebenarnya melaju satu lap lebih cepat dari Verstappen. Hanya saja, Wolff tidak ingin mengambil risiko mempertahankan juara dunia tujuh kali itu di trek, karena secara keseluruhan, kecepatannya mulai menurun.
"Pada satu momen, Anda mulai melaju dengan lebih lambat, dan kehilangan begitu banyak waktu," tutur Wolff lebih lanjut.
"Itu situasi yang kami hadapi di pemberhentian kedua. Kami tidak mendapatkan tekanan dari Sergio (Perez), tapi kami harus melakukan pit stop karena laju kami terlalu lambat."
Lewis Hamilton, Mercedes W12
Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images
Wolff sendiri memuji Hamilton yang telah memperlihatkan penampilan solid sepanjang balapan, ketika mencoba mengejar Verstappen sampai lap-lap terakhir.
"Dia membawa mobilnya ke pit, mencoba untuk tetap tenang walau tertinggal 6,5 detik setelah pit pertama, dan 8,5 detik setelah pit kedua," ucapnya
"Kemudian, setiap dia keluar dari pit, ia meningkatkan kecepatannya. Ia mengeksekusi strategi kami dengan baik. Hanya saja, pada akhirnya kami tidak terlalu dekat dengan pembalap terdepan.
"Di saat Anda mengikuti mobil dari belakang, Anda mulai sedikit gelisah dan berpikir apakah saya butuh satu atau dua lap lagi untuk melakukan overtake.
"Tapi ya inilah hasil yang harus kami terima. Kami juga perlu memberikan ucapan selamat kepada Red Bull atas pitstopnya yang luar biasa."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments