Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Mercedes Tak Mau Buka Segel Mesin Keempat untuk Lewis Hamilton

Toto Wolff melihat belum ada urgensi membuka segel mesin keempat untuk Lewis Hamilton pada sisa musim F1 2021.

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Steve Etherington / Motorsport Images

Mercedes W12, yang dikemudikan sang juara bertahan Formula 1 itu, sudah menggunakan power unit ketiga. Seandainya, Hamilton mengalami kecelakaan parah ke depannya, maka bukan tak mungkin mesin ekstra dikeluarkan.

Namun, sejauh ini, mereka mencoba mengutak-atik mesin yang tersedia. Sebaliknya, Valtteri Bottas justru yang menggunakan jatah power unit keempat dalam Grand Prix Italia pekan lalu. Konsekuensinya pembalap Finlandia itu mundur ke grid paling belakang meski sudah memenangi sprint race.

Lalu apa alasan Mercedes menerapkan strategi tersebut untuk Hamilton? Tentu saja karena mereka tidak ingin mendapat penalti yang bisa mengganggu perjuangan ke takhta F1 untuk kategori konstruktor maupun pembalap.

Apalagi saat ini, Hamilton berada di belakang pilot Red Bull Racing, Max Verstappen. Selisih poin mereka adalah lima poin.

Baca Juga:

“Tidak, ganti mesin bukan opsi absolut karena kami masih melaju sangat nyaman dengan power unit ini,” ujar Wolff.

“Keputusan itu bisa diambil kapan saja, tapi saat ini, kami tidak merasa bahwa ini penting. Apakah itu artinya kami tidak akan memasang mesin keempat? Tidak, saya tidak tahu. Kami akan melihat bagaimana jalannya balapan selanjutnya.”

Hamilton mengutarakan pandangan senada. “Saat ini, saya masih punya dua mesin. Tidak ada rencana memakai mesin ekstra, semoga. Tapi, kami perlu melihat lagi apa yang terjadi,” ucapnya.

Dibanding dengan Mercedes, Red Bull Racing memilih ambil langkah berani. Setelah mengalami crash di GP Inggris bersama Hamilton, mereka terpaksa ganti mesin dengan penalti grid yang akan dibayar pada trek yang mudah bagi Verstappen.

Prinsipal The Silver Arrows tak menutupi kekhawatiran kalau Hamilton gagal finis. Hal itu benar terjadi saat balapan di Monza.

“Kami yakin antara P1 dan P2, dengan lap tercepat, kalau Anda punya satu kondisi tak bisa menyelesaikan lomba maka diperlukan pembalap lainnya untuk mengejar di empat balapan,” ia memberi gambaran.

“Dan itu brutal. Anda harus bisa finis empat kali di posisi kedua. Karena itu, Anda hanya perlu tampil aman tanpa mengorbankan performa.”

Lewis Hamilton, Mercedes W12, dan Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, crash out of the race

Lewis Hamilton, Mercedes W12, dan Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, crash out of the race

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perubahan Generasi Angin Segar untuk Formula 1
Artikel berikutnya Insiden Hamilton-Verstappen Tunjukkan Kurangnya Kontrol Diri

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia