Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Mercedes tak ingin Pirelli ubah spesifikasi ban

Beberapa tim sedang berusaha menggalang dukungan agar Pirelli mengubah spesifikasi ban Formula 1 2019. Tetapi ini mendapat tentangan dari Mercedes.

Toto Wolff, Executive Director (Business), Mercedes AMG

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Red Bull sebelumnya menuding bahwa Mercedes menjadi tim yang paling diuntungkan dari perubahan spesifikasi ban Pirelli pada 2019.

Topik ini kembali diperbincangkan pada gelaran GP Prancis pekan lalu. Secara teori, jika ada tujuh tim yang meminta perubahan spesifikasi ban, maka FIA akan mengizinkan hal tersebut untuk dilakukan.

Tetapi tampaknya usulan itu belum akan terealisasi dalam waktu dekat karena belum mendapat jumlah dukungan yang dibutuhkan.

Baca Juga:

Team principal Mercedes, Toto Wolff, juga menentang rencana perubahan spesifikasi ban di tengah musim karena itu akan menjadi tidak adil bagi tim yang berhasil mengoptimalkan ban 2019.

"Tentu saja tim-tim yang merasa tidak bisa memahami ban dengan benar akan mencoba memicu perubahan spesifikasi ban. Saya pikir itu logis," kata Wolff menjawab pertanyaan dari Motorsport.com.

"Jika mengambil pendekatan sportif, menurut saya F1 tidak perlu mengubah aturan hanya karena ada tim yang tampil lebih baik dari tim-tim lain.

“Saya tidak bermaksud arogan. Sebaliknya, menurut saya ini adalah olahraga berteknologi tinggi yang tidak kenal ampun. Kami sudah bekerja keras sepanjang musim dingin untuk bisa mengatasi masalah set-up kami, dan memahami bagaimana ban bekerja tahun lalu.

"Kami diberikan beberapa set ban di [tes pascamusim] Abu Dhabi untuk kemudian dicoba dan dipahami. Sepertinya kami sudah menguasainya.

"Mengubah regulasi di tengah musim sama saja seperti menerapkan Balance of Perfomance (BoP/penyeimbangan performa) di olahraga di mana keunggulan yang tak kenal ampun adalah segala-galanya.

“Jika Formula 1 membutuhkan itu [BoP], maka kita harus berdebat lagi soal filosofi F1 sebagai kasta tertinggi motorsport."

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari siap korbankan kecepatan demi downforce
Artikel berikutnya Kvyat mulai ancam kursi Gasly di Red Bull?

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia