Demi Mobil Kencang, Mercedes Tak Malu Tiru Konsep Red Bull
Mercedes tak malu jika harus meniru konsep mobil F1 milik Red Bull asalkan bisa menghasilkan kendaraan yang lebih cepat.
George Russell, Mercedes F1 W14, Max Verstappen, Red Bull Racing RB19
Steve Etherington / Motorsport Images
Pabrikan mobil asal Jerman ini sedang mengevaluasi perubahan arah untuk mobil W14 setelah menyadari bahwa ide 'zeropod' tidak akan memberikan tingkat performa yang diharapkan.
Setelah memutuskan untuk mengubah arah, Mercedes telah berbicara tentang hasil yang menjanjikan dari pekerjaan CFD dan terowongan angin yang mereka harapkan dapat mereka keluarkan pada tahap awal musim Eropa.
Sementara beberapa fokus awal dari perubahan Mercedes akan berkisar pada sidepods, perubahan konsep akhir akan jauh lebih dalam dari itu dan melibatkan elemen-elemen seperti kerangka set-up dan ketinggian berkendara.
Melihat sebagian besar grid yang tampaknya menyatu pada konsep downwash Red Bull yang sesuai dengan peraturan saat ini. Kemungkinan besar Mercedes juga akan bergeser ke arah itu, bahkan jika itu bukan tiruan langsung.
Meskipun di masa lalu, Mercedes menjadi kiblat desain karena merupakan merasa bahwa harapan terbaiknya untuk menjadi yang tercepat di F1 adalah dengan memelopori konsep desainnya sendiri. Wolff telah menyarankan bahwa keputusan pentingnya sekarang adalah untuk mengambil rute yang memberikan hasil terbaik.
Dan jika itu berarti berkomitmen pada desain Red Bull, maka jelas bahwa tim akan melakukan itu, karena ia bahkan dengan berani mengatakan bahwa ia tidak akan ragu-ragu untuk memasang stiker salah satu rivalnya di mobil sebagai penghargaan.
"Saya pikir pada tahap ini, kami tidak memiliki dogmatisme tentang bagaimana mobil itu harus terlihat," jelas Wolff. "Mobil itu hanya perlu menjadi mobil balap tercepat.
"Jika mobil itu terlihat seperti Red Bull, atau seperti SpaceX, saya tidak peduli, itu hanya perlu cepat. Kalau itu adalah Red Bull, kami akan menaruh banteng kecil di suatu tempat dengan stiker, dan saya tidak akan merasa malu jika itu cepat."
Wolff menyarankan bahwa pelajaran dari Aston Martin, yang meninggalkan ide aslinya pada awal 2022 untuk mengikuti rute Red Bull, menunjukkan potensi yang ada untuk melakukan perbaikan setelah melakukan perubahan arah.
Toto Wolff, Team Principal and CEO, Mercedes-AMG
Photo by: Sam Bloxham / Motorsport Images
"Jelas apa yang telah dilakukan Aston Martin membuktikan bahwa, dalam waktu enam atau tujuh bulan, Anda dapat memperoleh begitu banyak waktu putaran yang membuat Anda bermain sangat baik di depan. Jadi itu bagus untuk dilihat,” ia mengungkapkan.
"Ini bagus untuk dilihat oleh kita semua bahwa Anda tidak boleh menghapus satu musim jika langkah-langkah seperti ini dapat dilakukan."
Meskipun sebagian besar fokus pada arah baru ini berkisar pada sidepod, Wolff mengatakan bahwa faktor kuncinya adalah pendekatan holistik tentang di mana mobil dijalankan relatif terhadap lintasan dan bagaimana mobil diatur.
"Saya pikir perubahan terbesar yang kami lakukan sebenarnya adalah melihat di mana kami ingin mobil berada di titik terbaiknya. Kami terlalu rendah tahun lalu, kami terlalu tinggi tahun ini. Dan sekarang kami yakin kami tahu di mana kami harus mendarat,” ujarnya.
"Tentu saja semua hal lain mengikuti dalam hal lantai dan bodywork yang ingin Anda capai. Jadi saya tidak ingin terdengar terlalu optimis, tapi setidaknya kami melihat hasil yang menggembirakan."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments