Mercedes Tidak Tampik Lewis Hamilton Bisa Dipenalti Lagi
Lewis Hamilton sudah dipenalti 10 grid di Grand Prix Turki, Minggu (10/10/2021) lalu. Tetapi, tidak mustahil hal itu akan terulang lagi di sisa musim ini.
Keinginan Red Bull Racing Honda agar Lewis Hamilton dihukum karena pergantian mesin sudah terwujud di GP Turki lalu. Namun, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, tersebut mungkin akan kembali bersorak mendengar kabar terbaru dari Mercedes.
Menjelang latihan bebas di GP Turki lalu, Mercedes memutuskan mengganti Internal Combustion Engine (ICE) baru pada mesin Hamilton. Pembalap Inggris itu pun dipenalti 10 grid karena ICE itu merupakan yang keempat, sementara batas maksimal tiga per musim.
Penalti tersebut membuat juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) itu kehilangan pole position – diberikan kepada rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas yang finis kedua di kualifikasi – di Istanbul Park karena harus start dari grid ke-11.
Setelah berupaya keras dan sempat diiringi perdebatan soal pergantian ban, Hamilton akhirnya mampu finis di P5 GP Turki. Tetapi posisinya di puncak klasemen digeser pesaing beratnya, Max Verstappen (Red Bull) yang finis di P2 di belakang Bottas.
Prinsipal Mercedes-AMG Petronas F1 Toto Wolff menjelaskan, pergantian ICE untuk Hamilton di Istanbul Park memang tidak bisa dihindari lagi.
“Kami harus melakukannya. Data dari ICE terlihat tidak menjanjikan dan mundur saat balapan jelas menjadi pukulan bagi kami di klasemen kejuaraan,” ucap pria Austria itu kepada Sky Sports F1.
“Kami sudah menganalisis data sepanjang musim ini dan menemukan ada sejumlah masalah kecil pada mesin. Kami tidak mengetahui pasti dari mana problem teknis itu datang dan seberapa besar tenaga yang akan hilang akibat dampak tersebut.
“Karena itulah kami memilih menurunkan mesin baru (di Turki) yang kami yakini akan bertahan cukup lama.”
Wolff menyebut ada “suara-suara tidak biasa” dari mesin Hamilton sebelum pergantian ICE. Ia menjelaskan, Mercedes tengah melakukan analisis untuk mencegah hal ini terjadi lagi di kemudian hari. Hasil awal analisis itu pun mulai terlihat.
“Saya kira kini kami mengetahui lebih baik soal penyebabnya. Ini sesuatu yang bisa terjadi dari waktu ke waktu bila bermasalah dengan material. Masalah-masalah ini harus benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan,” tutur Wolff.
Sejumlah pihak meyakini kendala teknis pada mesin Mercedes kini sudah berakhir. Lewis Hamilton pun diperkirakan tidak perlu terlalu khawatir enam balapan tersisa bakal menelan kekecewaan.
Tetapi, Wolff justru mengungkapkan hal sebaliknya. Ia dengan tegas menyebut bahwa bukan tidak mungkin akan ada pergantian mesin atau komponen lain. Itu artinya penalti akan kembali menunggu Hamilton.
“Komponen ini seharusnya mampu bertahan sampai akhir musim. Tetapi, bisa saja nanti kami kembali memilih memakai mesin yang baru karena power unit (PU) saat ini masih berbahaya dan berisiko,” ujar Wolff.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.