Bos Mercedes Usul Cina Gelar Tiga Balapan seperti Amerika
Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas F1 Toto Wolff menilai penting menambah jumlah balapan di Cina mengingat pangsa pasar bidang otomotif di sana menggiurkan.
Akhir pekan ini (6-8/5/2022), Formula 1 akan melakukan debut di sirkuit jalan raya Miami International Autodrome, Miami Gardens, Florida, Amerika Serikat (AS).
Miami International Autodrome sudah mengikat kontrak dengan Liberty Media, pemegang hak penyelenggaraan dan komersial Kejuaraan Dunia Formula 1, untuk menggelar Grand Prix Miami selama 10 tahun ke depan.
Ekspansi F1 di AS memang terbilang gila-gilaan. Selain Miami, F1 juga memiliki kontrak dengan Circuit of The Americas (COTA) di Austin, Texas, sampai 2026. Sementara, GP Las Vegas akan mulai masuk kalender F1 pada musim 2023 mendatang.
Banyaknya balapan di AS memang tidak mengejutkan jika mengingat Liberty Media berasal dari negara tersebut. Selama pandemi Covid-19, popularitas F1 di Negeri Paman Sam justru makin meningkat berkat serial Drive to Survive yang ditayangkan salran televisi Netflix.
Karena itu tidak heran bila tiket GP Miami, yang mungkin termahal dibanding seluruh balapan F1 saat ini, sudah habis terjual hanya dalam beberapa bulan saja.
Formula 1 sendiri selama ini memang berusaha keras meluaskan pasar yang selama ini memang didominasi Eropa. Sepertinya strategi tersebut mulai berhasil karena musim ini hanya separuh (dari total 23 balapan) yang digelar di Benua Biru tersebut.
Kini, banyak negara di dunia mulai mengajukan diri kepada Liberty Media untuk menjadi tuan rumah balapan Formula 1. Terakhir, aplikasi masuk dari Kolombia dan Afrika Selatan.
Selaku orang nomor satu di Tim Mercedes F1, Toto Wolff selalu memperhatikan peluang baru dari sisi ekonomi dari setiap balapan anyar Formula 1. Hal itu diungkapkannya kepada kantor berita Cina, Xinhua.
“Dulu, kami (F1) pernah hadir di Shanghai. Tetapi dalam dua tahun terakhir kami tidak bisa kembali ke Cina. Cina salah satu pasar penting buat kami. Saya ingin melihat F1 tidak hanya di Shanghai tetapi juga di Beijing,” tutur pria asal Austria tersebut.
“Bagi kami, Mercedes, ini pasar yang fantastis. Saya kira kita semua harus memiliki rekam jejak yang jelas di sana. F1 kini bakal memiliki tiga balapan di Amerika. Akan fantastis bila jumlah yang sama bisa digelar di Cina.”
Cina mulai menggelar F1 di Shanghai International Circuit pada 2004. Tercatat 16 kali beruntun (sampai 2019) Negeri Tirai Bambu itu menjadi tuan rumah F1 di Shanghai hingga terhenti karena pandemi pada 2020 lalu. Shanghai diyakini akan kembali masuk kalender F1 pada 2023.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.