Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes W13 Jadi Sarana Tes untuk Sasis Musim Depan

Mercedes menjadi tim yang terpukul dengan aturan baru di F1 2022. Untuk mengubah desain jelas sangat sulit. Tetapi mereka bisa bisa memanfaatkan Mercedes W13 untuk menguji ubahan untuk mobil tahun depan.

George Russell, Mercedes W13

Mark Sutton / Motorsport Images

Mercedes tengah mempertimbangkan untuk mengubah sasis W13. Pasalnya, The Silver Arrow tidak mampu memenuhi harapan prinsipal di Jerman pada era mobil single-seater dengan ground-effect yang baru diterapkan pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2022 ini.

Untuk mobil musim depan, Mercedes diragukan bakal mengambil basis sasis tahun ini (W13). Di Brackley, Inggris – markas Tim Mercedes – nanti, mereka akan mengawali dari desain dari kertas kosong. Dan, bukan hanya konsep zero-sidepod yang diubah.

Meskipun Prinsipal Tim Mercedes Toto Wolff menyebut W13 di Baku, Azerbaijan, sebagai “shit box”, dari sejumlah pernyataannya publik bisa sedikit mendapatkan gambaran bakal seperti apa The Silver Arrow saat ini di Brackley.

Penguatan antara airfoil yang menutupi kun (cone) anti-intrusi dan perut Mercedes W13.

Penguatan antara airfoil yang menutupi kun (cone) anti-intrusi dan perut Mercedes W13.

Foto oleh: Giorgio Piola

Direktur Teknis Mercedes Mike Elliott sudah menjelaskan bila masalah terbesar W13 adalah porpoising. Salah satu solusinya adalah mendongkrak level aerodinamika, mengurangi bobot, dan memaksa teknisi bekerja lebih keras menambah jarak minimum antara lantai mobil dengan ground.

Mengacu data dari berbagai mobil milik tim, bisa diketahui bila menaikkan jarak dengan ground 20 mm (2 cm) saja, pembalap akan kehilangan 10% downforce dan 1 detik waktu lap.

Dari klasemen sementara bisa terlihat dengan jelas siapa yang paling sukses menyiasati atau mampu memaksimalkan potensi dari aturan baru, dari hasil delapan balapan F1 musim 2022.

Detail sayap belakang Mercedes W13 sebelum mendapatkan beban di Baku, Azerbaijan.

Detail sayap belakang Mercedes W13 sebelum mendapatkan beban di Baku, Azerbaijan.

Foto oleh: Giorgio Piola

Dengan paketan update yang dibawa ke Barcelona (GP Spanyol), Mercedes sudah berusaha mengurangi tetapi belum sepenuhnya mengatasi masalah.

Para teknisi di Braclkey yang dibantu insinyur-insinyur Mercedes dari Stuttgart, Jerman, terus mencari akar masalah karena melihat problem di Baku, bisa disimpulkan bila sejak awal W13 ini sudah salah perhitungan terkait desain.

Berbeda dari Red Bull, yang memakai wheelbase panjang untuk memastikan turbulensi dari ban saat bergerak bisa menghasilkan udara ke saluran venturi di kiri-kanan bawah mobil, Mercedes justru membatas space karena regulasi menyebut jarak minimum antara axle (sumbu roda) depan dengan belakang hanya 1.730 mm.

Karena menempatkan lubang radiator jauh ke belakang, dan vertikal agar bagian depan bisa minimal, dibuatlah airfoil di atas kun anti-intrusi dan penyangga kaca spion juga dimodifikasi.

Pilihan perubahan dari desain dasar ini membuat posisi duduk pembalap Mercedes di W13 bakal menjadi lebih ke depan menjauhi mesin, dibanding Red Bull RB18.

Bagian belakang (W13) juga dibuat agak luas karena gearbox yang lebih panjang sekaligus memudahkan penempatan transmisi dan mesin V6 1.6-litre dari Mercedes.

Desain ini ternyata membuat mobil sulit mendapatkan balans. Salah satu efeknya adalah gangguan saat energi dari mesin ditransfer ke ban.

Baca Juga:

Mercedes sudah berupaya keras mencari solusi. Tetapi budget cap menjadi problem lain yang memusingkan. Karena regulasi tahun depan tidak akan berubah tahun depan, bukan tak mungkin ide-ide untuk mobil 2023 bisa mulai diuji ke sasis W13 saat ini.

Masalahnya, tidak mudah memperkirakan kapan waktu terbaik untuk mencoba hasil ubahan-ubahan baru tersebut. Mungkin bisa di Silverstone (Inggris) atau bahkan harus menunggu sampai Hungaroring (Hungaria).

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mercedes Beberkan Perbedaan Porpoising dan Bouncing
Artikel berikutnya GP Australia Pastikan Gelar F1 hingga 2035

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia