Michael Masi Akui Salah Ambil Keputusan di GP Belgia
Direktur Balap Formula 1, Michael Masi, mengakui kesalahannya mengizinkan penyelenggaraan kualifikasi ketiga GP Belgia, Sabtu (28/8/2021).
Foto oleh: Erik Junius
Rangkaian balapan di Spa-Francorchamps menjadi kacau balau karena hujan deras yang membuat jarak pandang pendek. Beberapa sinyal menunjukkan kalau seharusnya lomba tidak dilanjutkan karena berbahaya.
Jumat (27/8/2021), enam pembalap putri W-Series mengalami kecelakaan beruntun yang membuat Beitske Visser dan Ayla Agren dibawa ke rumah sakit.
Insiden tersebut tak dijadikan pelajaran sehingga kualifikasi ketiga F1 tetap dilaksanakan, padahal cuaca sangat buruk. Beberapa pembalap pun mengungkapkan keberatan meluncur di trek yang sangat basah. Alih-alih mendengar pendapat mereka, Masi memutuskan melanjutkan sesi tersebut.
Pembalap McLaren, Lando Norris, jadi korban ketika mobilnya terpelintir dan menabrak pembatas lintasan di Eau Rouge sehingga rusak berat. Pilot Inggris itu bisa keluar dengan selamat. Kritik pedas dilontarkan Sebastian Vettel yang sejak awal ingin Q3 dihentikan.
Minggu malam lalu, Masi mengutarakan pandangannya terhadap kekacauan GP Belgia yang menimbulkan polemik.
“Saya bicara dengan sejumlah pembalap (Sabtu) malam, untuk mendapat umpan balik dan mereka memberikan saran yang sangat membangun,” ia mengungkapkan.
“Jadi ya, melihat ke belakang adalah hal yang luar biasa. Berdasarkan apa yang mereka katakan kepada saya, mengalami kondisi seperti itu di sirkuit ini dan sisanya, kami mungkin tidak akan mulai.
“Tapi, ada juga manfaat dari melihat ke belakang bersama mereka yang sudah mengemudi di sirkuit ini dalam kondisi tersebut karena masing-masing sirkuit punya jalan keluar air yang berbeda, dengan cara ban bereaksi, dan lain-lain. Anda harus memperlakukan semua sesuai kondisi itu.”
Tikungan Raidillon dianggap sektor paling berbahaya dari Spa. Selain para pembalap W-Series dan Norris, beberapa pekan sebelumya ada kecelakaan empat mobil dalam gelaran Spa 24 Hours.
Masi membenarkan bahwa hal itu tak masuk dalam pertimbangannya. Ia mengambil keputusan berdasarkan masukan para pembalap.
“Saya kira Anda belajar dari satu sama lain dan setiap hari,” katanya. “Mereka memberi saya masukan luar biasa tentang apa yang dapat dan tidak dapat terjadi, yang pastinya membantu proses saya hari ini.
“Semua yang saya ajak bicara ingin mengatakan, ‘ini kerangka dari apa yang kami bisa dan tidak bisa dilakukan’, yang sangat membantu.”
Sebastian Vettel, Aston Martin AMR21
Photo by: Jerry Andre / Motorsport Images
Ia juga menanggapi keluhan engineer Aston Martin, soal pendapat Vettel lewat radio yang tidak didengar Masi. Pria 42 tahun itu berkelit bahwa terlalu banyak pembicaraan lewat radio sehingga ia tak bisa mendengar semua.
“Apa yang kami selalu lakukan dan kami dorong selama formation laps pertama kali, adalah para pembalap memberikan umpan balik lewat radio. Kami sudah melakukan itu di Hockenheim pada 2019, kami juga melakukan itu di Turki (2020), di mana pun,” ucapnya.
“Karena jelas bahwa itu feedback langsung dari mereka di titik di mana mereka bisa dan tidak dapat atasi berdasarkan kondisi tertentu di sirkuit .”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments