Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Binotto: Schumacher Ajari Ferrari Cara Kerja Terbaik

Michael Schumacher memberikan banyak pelajaran penting bagi Ferrari, mulai dari perubahan Sirkuit Fiorano, pendekatan lomba dan menjadi seorang pemimpin yang bagus bagi tim.

Michael Schumacher, tests the new Ferrari F300 for the first time

Foto oleh: motosport.com

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, mengungkapkan permintaan pertama Schumacher saat pertama kali menjajal Fiorano, yang merupakan trek pribadi Ferrari.

Tujuh kali juara dunia F1 itu pindah ke Ferrari dari Benetton pada November 1995, dan melakukan tes pertama dengan tim berlogo kuda jingkrak dalam bulan yang sama.

Tak ingin terlalu lama beristirahat, Schumacher bergegas berlatih di Fiorano agar cepat beradaptasi dengan mobil balap Ferrari.

Saat itu, Schumacher menjadi pembalap paling lambat dari Jean Alesi, Gerhard Berger dan Nicola Larini yang juga tes pada hari yang sama.

“Saya masih ingat saat pertama kali Michael tes bersama kami di Fiorano. Dia tidak bisa menikung dengan baik di tikungan pertama. Usai tes, dia meminta kepada Jean Todt untuk mengubah desain tikungan. Dia tidak ingin melihat tikungan seperti itu lagi,” kata Binotto.

“Ya, kami mengubah desain tikungan karena tikungan berbentuk cekung sudah tidak lagi digunakan dalam kejuaraan dunia. Itu tujuan utamanya. Sejak saat itu, ada tatanan berbeda di Fiorano.

“Saya tidak terlalu ingat apa sebabnya, tapi dia memiliki masalah di sana. Itu sebabnya kami mengubah desain trek.”

Baca Juga:

Tikungan berbentuk cekung setelah keluar dari pit diganti dengan tikungan cepat dan panjang trek terpotong hingga 24 meter. Tetapi tikungan pertama Sirkuit Fiorano bukanlah satu-satunya masalah di sana.

Schumacher merupakan salah satu pembalap yang tepat waktu karena selalu hadir lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Seperti yang terjadi saat tes resmi pertama bersama Ferrari di Sirkuit Estoril, Portugal.

Tes digelar pada pukul sembilan pagi dan para teknisi Ferrari tiba di trek pada pukul 08:20. Namun, mereka terkejut karena Schumacher sudah tiba di paddock lebih dulu, membuat para teknisi sedikit gugup.

“Kami tiba sebelum pukul sembilan, tapi Michael sudah ada di sana dan sedang menunggu kami. Dia melihat jam tangannya dan berkata, ‘Kalian menginap di mana?’. Ia bilang ingin melakukan diskusi pada pukul 08:00, sebagai persiapan tes,” ujar Binotto.

Hal ini sontak mengubah cara kerja seluruh teknisi Ferrari, di mana mereka selalu datang lebih awal atau satu jam sebelum sesi dimulai.

“Sejak saat itu, Michael selalu ingin melakukan pertemuan pukul delapan pagi,” ucap Binotto.

Bukan hanya itu, para teknisi Ferrari seperti mendapat mentor baru karena Schumacher memiliki cara kerja berbeda dibandingkan pembalap lainnya.

Schumacher ingin mobilnya selalu terisi 50 kg bahan bakar saat berada di trek. Berbeda dengan yang dilakukan Ferrari sebelumnya, yang mana mereka hanya memasukkan 10 kg bahan bakar di sesi terakhir.

“Dalam satu jam terakhir, kami biasanya menggunakan sekitar 10 kg bahan bakar untuk mencoba menjadi yang tercepat. Jadi keesokan harinya kami dapat membaca di pers Italia, bahwa Michael Schumacher adalah yang tercepat dengan Ferrari. Tapi Michael bertanya kepada kami mengapa kami melakukan ini,” kata Binotto.

“Dia ingin mobilnya selalu terisi penuh bahan bakar sepanjang hari. Ini membuat pendekatan kami alami perubahan besar. Tetapi dia juga bisa mencatatkan waktu tercepat dengan bahan bakar 50 kg!”

Eddie Irvine (kiri), Nicola Larini, Luca Di Montezemolo and Michael Schumacher (kanan).

Eddie Irvine (kiri), Nicola Larini, Luca Di Montezemolo and Michael Schumacher (kanan).

Foto oleh: Sutton Images

Binotto lalu mengatakan, seluruh teknisi Ferrari senang dengan cara kerja Schumacher dan itu menjadi pengalaman tak terlupakan.

“Michael adalah seorang pekerja keras dan juga seorang pemimpin. Dia pembalap yang sangat kuat dan cepat. Dia mengajari kami melakukan pekerjaan bagus,” tuturnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kecewa pada Ferrari, Giovinazzi Ingin Rebut Kursi Sainz
Artikel berikutnya Rivalitas Ocon dan Alonso Diperkirakan akan Sengit

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia