Mick Schumacher Ingin Ulangi Kesuksesan di F1
Tahun ini menjadi musim paling berkesan bagi Mick Schumacher karena berhasil meraih gelar FIA Formula 2. Selain itu, ia juga dipromosikan ke Formula 1 bersama Haas untuk 2021.
Mick Schumacher, Haas, puts on his helmet
Andy Hone / Motorsport Images
Telah melakukan tes pertamanya dengan mobil terbaru Haas di Abu Dhabi. Ia mengaku puas dengan tes tersebut karena dapat mempelajari banyak hal.
Jelang F1 tahun depan, Mick Schumacher rupanya tak ingin memasang target besar. Adaptasi dan pembelajaran jadi fokus utama ketimbang memaksakan diri meraih hasil bagus.
Pada tahun pertamanya di F3 2017, Mick hanya mampu mengumpulkan 94 poin dari 30 balapan dan berada di urutan ke-12 dalam klasemen akhir.
Musim berikutnya, ia berhasil meningkatkan performa dan meraih 14 podium termasuk delapan kemenangan yang membawanya keluar sebagai juara FIA F3 2018.
Lalu di F2, Schumacher mengalami kesulitan dalam tahun pertama, dengan mencatatkan 53 poin dari 22 balapan dan hanya mencetak satu podium. Ia harus puas bercokol di posisi ke-12 klasemen akhir.
Memasuki 2020, Mick Schumacher muncul sebagai pembalap yang lebih matang dan siap memperebutkan gelar. Ia berhasil mengemas 10 podium, termasuk dua kemenangan dari 24 balapan.
Meski mengalami musim sulit akibat pandemi Covid-19, Schumacher sukses meraih gelar F2 usai pertarungan hebat melawan rekannya di akademi Ferrari, Callum Ilott.
“Ini musim yang sulit bagi semua orang. Kami juga hampir tak memiliki kejuaraan karena pandemi. Kami lega ketika kejuaraan dimulai kembali. Saya sangat bersyukur,” kata Schumacher.
“Musim berjalan sangat ekstrem dengan banyaknya balapan dalam waktu dekat. Tapi itu tak masalah bagi saya.
“Anda harus memperbaiki kesalahan secepat mungkin dan bangkit untuk membuat hasil bagus. Tapi kemudian ada jeda cukup panjang sebelum balapan terakhir di Bahrain, dan itu cukup aneh.”
Mick Schumacher juga menjadi salah satu pembalap tampil konsisten sepanjang tahun ini. Menurutnya, itu yang membuatnya berhasil meraih gelar F2 2020.
“Kunci kesuksesan di F2 adalah konsistensi. Kami berhasil melakukan peningkatan. Kami memulai musim dengan sulit,” ucapnya.
“Tetapi, meski kami sulit meraih kemenangan, kami tetap berjuang untuk posisi lima besar. Itu yang membedakan kami dengan tim lainnya.”
Schumacher menyadari ada perbedaan besar antara mobil F1 dan F2. Ia pun berharap bisa beradaptasi dengan cepat agar kompetitif.
Namun, ia menyadari akan sulit bertarung memperebutkan podium karena bukan berada di tim besar dengan sumber daya melimpah.
“Hanya ada sedikit kesamaan antara mengemudikan mobil F1 dan F2. Di sini segalanya berjalan sangat cepat. Tes benar-benar membangkitkan gairah saya dan tak sabar untuk kembali balapan,” ucapnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments