Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mick Schumacher Sendirian di Haas

Mantan pembalap Formula 1 Ralf Schumacher memberikan penilaian tersendiri untuk kemenakannya yang tahun ini melakukan debut di ajang balap jet darat, Mick Schumacher.

Mick Schumacher, Haas VF-21

Mick Schumacher, Haas VF-21

Erik Junius

Pada musim pertamanya di Formula 1, tahun ini, jika mampu menyelesaikan balapan, Mick Schumacher hanya bisa finis antara P12 sampai P19. Alhasil, sampai menjelang satu balapan tersisa, putra legenda F1 Michael Schumacher itu belum mendapatkan poin.

Pada lomba sebelumnya, GP Arab Saudi, akhir pekan lalu, Schumacher melakukan kesalahan di Tikungan 22 Sirkuit Jeddah Corniche yang memang tricky. Itulah kegagalan finis ketiga Schumacher musim ini dalam 21 balapan yang sudah diikutinya.

Sebagai paman, Ralf Schumacher mengamati benar perkembangan kemenakannya pada musim pertamanya di F1 tersebut. Pembalap yang turun dalam 180 Grand Prix antara 1997 sampai 2007 itu mengaku senang dengan perkembangan Mick Schumacher.

Seperti dikutip Speedweek.com, pemenang enam Grand Prix, 27 finis podium, dan enam pole position tersebut pun memberikan penilaiannya terhadap kampiun FIA Formula 2 2020 tersebut.

“Menurut saya, ia belajar sangat banyak tahun ini. Itu salah satu faktor yang membuat pembalap bakal bagus,” tutur pria asal Jerman, 45 tahun, tersebut.  

Baca Juga:

Di mata mantan pembalap tim Jordan, Williams, dan Toyota, tersebut, Haas harus bisa membuat program untuk Mick Schumacher merebut poin pada F1 musim 2022. Acuannya tentu saja performanya pada musim ini.

Kendati begitu, ada yang membuat Ralf Schumacher khawatir terkait kondisi putra sulung kakaknya, Michael Schumacher, yang juga juara dunia F1 tujuh kali (1994, 1995, 2000-2004) tersebut.

“Mick relatif sendirian saat ini. Artinya, meskipun masih muda (22 tahun), ia harus membantu mengarahkan perkembangan tim dan membuat keputusan,” tutur Ralf Schumacher.

“Itu terjadi karena Nikita Mazepin (rekan setim Mick) tidak konsisten. Kadang ia mampu cepat tetapi lebih banyak kewalahan. Jadi, saya tidak tahu apakah ia pendamping Mick yang tepat untuk memimpin pengembangan mobil baru Haas nanti.”

Jika dikomparasi, Mick Schumacher unggul jauh atas Mazepin, yang musim lalu masih menjadi salah satu rivalnya di Formula 2. Dari 21 balapan F1 musim ini, Mick Schumacher unggul telak dari hasil kualifikasi (18-3) maupun hasil lomba (15-5).

Faktor lain yang membuat Mick Schumacher sulit mendapatkan poin musim ini adalah Haas yang tidak melakukan pengembangan signifikan sejak awal musim untuk sasis VF-21. Beberapa waktu lalu, mereka mengklaim sudah memfokuskan program pengembangan mobil F1 2022.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jack Aitken Gantikan George Russell di FP1 GP Abu Dhabi
Artikel berikutnya Podcast: Jika Verstappen Ingin Kalahkan Hamilton, Inilah Saatnya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia