Momen Lucu Saat Alpine Melihat Pilihan Ban Lawannya
Direktur Eksekutif Alpine F1, Marcin Budkowski, mengungkapkan suasana lucu di pitwall ketika tim memutuskan ganti ban lunak saat sprint race GP Inggris, di Silverstone, Sabtu (17/7/2021).
Fernando Alonso, Alpine A521, Lando Norris, McLaren MCL35M, and Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B
Mark Sutton / Motorsport Images
Penampilan mengesankan ditunjukkan Fernando Alonso dalam sesi, yang juga jadi ajang kualifikasi untuk balapan sesungguhnya. Pembalap veteran itu finis di urutan ketujuh. Pilihan ban sangat vital pada lomba itu.
Selama sprint race, F1 membebaskan tim memilih ban yang akan dipakai. Alpine menjatuhkan pilihan pada ban lunak. Keausan ban diperkirakan bisa bertahan hingga 17 lap.
Mereka yakin lawan-lawannya menggunakan tipe ban yang sama. Kejutan timbul saat selimut ban dibuka di grid. Mayoritas ternyata memilih ban medium karena dianggap lebih tangguh dan sangat berguna ketika menempuh jarak 100 km dalam kecepatan tinggi.
Hanya ada empat mobil yang bertaruh pada ban lunak, yakni Fernando Alonso, Esteban Ocon, Valtteri Bottas dan Kimi Raikkonen. Budkowski mengungkapkan bahwa kekagetan itu memunculkan kondisi lucu.
Seluruh staf yang ada di pitwall Alpine menatap beberapa lama dan menunggu respons kepala divisi strategi mereka, Matthieu Dubois.
“Ada momen di mana semua tim melepas selimut (ban) di grid, jadi kami duduk di pitwall dan melihat ban setiap orang. Kami pikir lebih banyak yang pakai ban lunak. Tapi, hanya kami, Valtteri dan Kimi yang memakai ban lunak. Tidak ada yang lain!” Budkowski mengisahkan.
“Itu adalah panggilan tim, pada akhirnya, tapi ahli strategi bersikeras bahwa mereka pikir itu hal yang tepat. Kami berenam di pitwall dan lima di antaranya menengok pada Matthieu, yang balas menatap kepada kami dan dia terlihat seperti, ‘Ok, apakah kitai memastikan ini tepat, atau kita mendapati ini salah secara spektakuler dan kita akan mencari tahu!’
“Dan Anda tahu, mereka ternyata melakukan dengan benar dan angkat topi untuk mereka!”
Fernando Alonso, Alpine A521
Photo by: Steven Tee / Motorsport Images
Berkat ban lunak, Alonso mendapat grip lebih baik sehingga dapat melesat dari posisi ke-11 ke 5, pada lap pertama. Tapi semakin aus, kecepatan pembalap 39 tahun itu melambat sehingga tak bisa menahan duo McLaren, Lando Norris dan Daniel Ricciardo.
“Saya tidak di sini pada 2005-2006, saya dulu di Ferrari, tapi beberapa orang mengatakan bahwa Fernando sering melakukan start seperti itu di masa lalu. Saya pikir itu bagian darinya, sangat cerdas dan sedikit licik dalam mengeksploitasi setiap kesempatan di trek. Kami tahu keahlian membalap tidak ada duanya, dia luar biasa dalam hal itu.
“Itu bisa jadi sedikit pengalaman juga. Kami lihat Fernando melakukan hal bagus, Sebastian Vettel juga berhasil, dan Kimi pun demikian. Mungkin ada orang-orang yang punya penciuman untuk kesempatan-kesempatan seperti ini.
“Itu sesuatu yang berbeda. Format beda, kondisi berbeda, dan mungkin beberapa orang agar waspada kala menyerang. Kami melihat di Baku dengan Fernando, ketika dia mencium bau darah, dia mencari setiap celah dan setiap kesempatan,” Budkowski mengungkapkan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments