Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Montoya Pernah Tersinggung oleh Perlakuan Williams

Juan Pablo Montoya merupakan salah satu nama yang disegani di Formula 1. Dalam karier singkatnya di ajang jet darat, ternyata ia pernah terpuruk dan merasa terhina oleh perlakuan Williams.

Juan Montoya, Chip Ganassi Racing

LAT Images

Seusai menyabet runner-up Formula 3000 pada 1997, pembalap Kolombia tersebut diundang tim asal Inggris untuk audisi di Barcelona.

Ia mesti bersaing dengan tiga talenta muda lain. Montoya mencatatkan waktu lap tercepat 1 menit 19,22 detik, sedangkan Max Wilson (1 menit 20,40 detik), Soheil Ayari (1 menit 21,15 detik) dan Nicolas Minassian (1 menit 21,43 detik).

Montoya terpilih sebagai pembalap tes di Williams selama 1998, sembari mencapai target juara Formula 3000. Ia berada di bawah bayang-bayang Jacques Villeneuve dan Heinz-Harald Frentzen.

Meski telah membuktikan pencapaian maksimal, rupanya itu belum cukup bagi tim yang didirikan Sir Frank Williams.

Bahkan ketika Villeneuve pindah ke BAR, mereka malah merekrut Ralf Schumacher dan Alessandro Zanardi, juara CART dua kali.

Montoya kecewa karena dikesampingkan sehingga ia berpetualang di CART dan IndyCar selama dua musim.

Baca Juga:

“Di akhir musim, saya sangat cepat dalam tes sebagai pembalap Williams, saya juara F3000 dan setiap orang mengharapkan saya balapan dengan Williams pada 1999. Jadi saya yakin, saya terikat kontrak dengan Williams, jadi tidak berpikir dua kali,” ujarnya kepada majalah MotorSport.

“Kemudian mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan menguji Alex Zanardi dan Ralf Schumacher. Saya tak percaya. Saya kembali ke Kolombia dan bicara dengan diri sendiri, ‘Jika saya harus menghabiskan musim lain sebagai pembalap tes, saya tidak akan pernah balapan di Formula 1.’

“Jika Anda menjadi pembalap tes lebih dari satu musim, Anda akan terjebak. Anda bekerja keras dan hanya untuk membuka ruang bagi pemuda lain. Seperti (Jean-Christophe) Boullion, yang jadi pembalap tes Williams sebelum saya. Siapa ingat apa yang terjadi kepadanya?”

Juan Pablo Montoya,  Williams Mecachrome

Kemampuannya terendus Eddie Jordan. Pemilik tim Jordan tersebut bahkan sempat merayu agar bergabung dengan mereka. Namun, Williams mencegah kepindahannya meski tak juga memberi kursi utama.

“Eddie Jordan menelepon saya dan ingin menawarkan sebuah mobil, tapi Williams mengingatkan saya, ‘Anda tidak boleh bernegosiasi dengannya, Anda punya kontrak dengan kami.’

“Penghinaan terakhir mereka ketika bilang, ‘Kami akan ke Barcelona untuk menguji mobil dengan Zanardi dan kami ingin Anda datang untuk membantunya.’ Saya menjawab saya tak mau datang, tapi mereka menyatakan bahwa saya mesti melakukannya karena punya kontrak. Jadi saya setuju, dan tentu saya lebih cepat dari Zanardi,” ia mengisahkan.

Dalam podcast Beyond the Grid, Montoya mengenang bagaimana ia mendapat kontrak dengan Chip Ganassi dan beralih ke ajang lain.

“Saya mengatakan, apa-apaan ini, saya pergi ke Amerika Serikat. (Chip) Ganassi mengatakan kepada saya, ‘Ini kontrak. Ini gaji Anda. Anda tidak mengubah apa pun, Anda tinggal tanda tangan.’ Saya menjawab harus bicara dulu dengan Frank (Williams) tentang itu,” katanya.

“Frank meyakinkan bahwa tak ada masalah dengan kontrak tiga tahun. Saya akan punya karier di Amerika Serikat. Saya akan membalap dengan mobil Zanardi yang telah juara dua kali. Bagi saya, dengan kontrak tiga tahun, Formula 1 selesai.”

Saat dia pergi ke Negeri Paman Sam, Zanardi pun diikat Williams selama tiga tahun. Setelah mengakhiri musim perdana tanpa poin, pembalap Italia didepak dan diganti Jenson Button.

Sementar Montoya menguasai kompetisi CART pada 1999, kemudian Indianapolis 500 di 2000. Perkembangan itu diperhatikan Frank Williams yang menariknya kembali ke tim F1 karena performa Button sebagai rookie mengecewakan.

“Saya di sebuah hotel di Kolombia. Williams menelepon dan bertanya kalau saya ingin membalap di Formula 1 tahun berikutnya. Saya mengatakan, ‘Saya senang sekali, tapi saya tidak bisa karena punya kontrak dengan Ganassi’. Dia memaksa, ‘Tapi Anda juga menginginkannya kan?’ Ya,” ucapnya.

“Dia melanjutkan, ‘Saya akan membereskannya.’ Pada akhirnya, saya akan balapan di Formula 1! Dia mengingatkan saya, ‘Ini bayaran yang dapat saya berikan.’ Saya bilang tidak peduli karena saya hanya ingin balapan di Formula 1.”

Pria 45 tahun tersebut mempersembahkan dua kali peringkat ketiga untuk Williams. Ia memenangi empat balapan dan 23 kali naik podium.

Foto-foto Awal Juan Pablo Montoya saat Tes Awal dengan Williams

Juan Pablo Montoya, Williams
Juan Pablo Montoya, Williams
Juan Pablo Montoya, Williams
3

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Karena Netflix, Ocon Bisa Kembali ke Formula 1
Artikel berikutnya Bakal Debut F1, Tsunoda Tidak Takut Buat Kesalahan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia