Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Juan Pablo Montoya: Perspektif soal Pembalap Kedua F1 Telah Bergeser

Juan Pablo Montoya percaya bahwa perspektif tentang pembalap kedua telah mengalami pergeseran. Sekarang pilot akan dipuji ketika membantu rekan setimnya, sementara di masa lalu itu hal yang tabu.

Juan Pablo Montoya, Williams BMW FW25

Foto oleh: Sutton Images

Pembalap Red Bull Racing Sergio Perez menjadi sorotan ketika berhasil membantu rekan setimnya, Max Verstappen, menahan Lewis Hamilton dalam momen krusial Grand Prix (GP) Abu Dhabi.

Ia mampu menahan pilot Mercedes tersebut selama beberapa lap sehingga memungkinkan Verstappen memangkas gap. Begitu Hamilton mampu menyalipnya, sang rekan menyebut Perez sebagai legenda.

Pembalap asal Meksiko itu juga menuai pujian setelah balapan pamungkas Formula 1 (F1) 2021 tersebut karena penampilan impresifnya, meski pada akhirnya Checo, sapaan Perez, gagal menyelesaikan lomba.

Melihat hal tersebut, mantan pembalap F1 asal Kolombia Juan Pablo Montoya mengatakan jika sekarang pandangan atau perspektif tentang second driver (pengemudi kedua) di ajang jet darat telah berubah.

Baca Juga:

“Lucu ketika orang-orang berpikir itu luar biasa bahwa Checo membantu Verstappen dengan sangat baik. Jika pembalap kedua dalam sebuah tim melakukannya 20 tahun yang lalu, dia akan dihujat,” kata Montoya dalam wawancara dengan Motorsport.com.

“Bila Rubens (Barrichello) membantu Michael (Schumacher), semua orang akan berkata, ‘Mengapa Anda membantunya? Anda memberikan kemenangan atau posisi kepada pembalap lain’.

“Pada era tersebut, hal seperti itu bisa menimbulkan drama besar. Namun sekarang orang-orang akan mengatakan, ‘Betapa bagusnya dia mengemudi di lintasan’. Perspektifnya berbeda,” ia menambahkan.

Montoya, yang membalap untuk McLaren (2005-2006) dan Williams (2001-2004),  tak dapat menjelaskan dengan pasti mengapa pandangan tentang second driver di Formula 1 berubah dari waktu ke waktu.

Michael Schumacher dan Rubens Barrichello, Ferrari, Indianapolis 2002

Michael Schumacher dan Rubens Barrichello, Ferrari, Indianapolis 2002

Foto oleh: Ercole Colombo

“Ini sangat gila. Checo membantu Verstappen. Misalkan Anda seorang penggemar Hamilton atau hanya penonton netral, Anda pasti akan berpikir: ‘Apa yang Anda campuri. Seharusnya itu adalah balapan, tetapi tidak dengan cara yang membuat Anda mengemudi seperti di jalan raya,” Montoya mengatakan.

Juan Pablo Montoya adalah mantan pembalap Formula 1 pada dekade pertama tahun 2000-an. Ia pernah memperkuat dua tim top, McLaren dan Williams dan total telah tampil 94 kali dalam Grand Prix.

Montoya berhasil mencatatkan tujuh kemenangan, 30 podium, serta membukukan 13 pole position. Ia dikenal sebagai pembalap agresif dan kerap bentrok dengan juara dunia tujuh kali Michael Schumacher.

Pencapaian terbaiknya adalah peringkat ketiga klasemen pada 2002 dan 2003, ketika membela Williams. Pada medio 2006, Montoya memutuskan meninggalkan F1 dan melanjutkan karier di Amerika Serikat.   

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Memahami Bagaimana Pengemudi Safety Car F1 Bernd Maylander Bekerja
Artikel berikutnya Pertarungan dengan McLaren Jadi Tolok Ukur bagi Ferrari

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia