Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Nasib Kvyat, Dua Kali Tersingkir dari Formula 1

Untuk kali kedua, Daniil Kvyat kehilangan kursi di kejuaraan dunia balap mobil jet darat. Musim ini, pembalap Rusia itu tak lagi memperkuat AlphaTauri F1.

Daniil Kvyat, AlphaTauri

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Kvyat sebenarnya memiliki potensi menjanjikan pada 2020. Salah satunya, keberhasilan mengamankan finis keempat saat Grand Prix Emilia Romagna. Namun performa apik itu kemudian tertutup oleh Pierre Gasly.

Sang rekan setim mampu mengemas kemenangan di Monza. Dan tidak hanya itu saja. Gasly mengumpulkan 75 poin, lebih banyak ketimbang Kvyat yang mencetak 32 poin.

Menjelang akhir musim lalu, AlphaTauri membuat keputusan. Tim merekrut pembalap muda Jepang, Yuki Tsunoda, untuk menggantikan Kvyat.

Sebelumnya pada 2016, Kvyat juga tergusur dari Red Bull. Apesnya, baru menjalani empat balapan pertama, dia diturunkan ke Toro Rosso lantaran tim memilih Max Verstappen.

“Saya merasa seperti… meningkat sebagai pembalap (pada 2020),” ucap Kvyat dalam wawancara kepada Formula1.com awal bulan ini.

“Kadang-kadang keadaan tidak selalu menguntungkan saya tahun ini… Beberapa poin yang seharusnya dicetak, tidak dicetak karena alasan yang berbeda. Terkadang di bawah kendali saya, tetapi sebagian besar waktu di luar kendali saya.

“Secara keseluruhan, ada beberapa balapan yang sangat kuat yang sangat saya syukuri. Selalu menyenangkan memiliki (balapan seperti) ini dan saya tahu, bahwa saya (sudah) belajar banyak.

“Bekerja dengan Pierre juga sangat menarik. Dia telah tampil sangat baik tahun ini, dan sangat menarik untuk melihat mengapa dia melakukan itu. Saya sendiri berhasil memahami beberapa hal untuk diri saya sendiri juga.”

Baca Juga:

Walau tersingkir dari grid F1, Kvyat mengaku lebih dewasa. Bahkan dapat meredam emosi ketika menemui situasi sulit, terutama ketika mobil tidak sesuai dengan keinginannya.

Sikap pantang menyerah juga dijadikan motivasi sang pembalap untuk terus bekerja bersama para engineer, dalam upaya memperbaiki kekurangan.

“Dan sekarang kami melihat sepanjang tahun ini selalu berperforma lebih baik dan lebih kompetitif,” kata Kvyat.

“Ini selalu merupakan evolusi yang konstan dan saya sangat senang bahwa saya berhasil melalukan langkah baik tahun ini.

“Saya tahu bahwa di masa depan, jika ada kesempatan lain, saya pasti berada di tempat yang lebih baik. Di F1, Anda selalu harus terus bekerja dan berkembang, dan itulah yang saya coba lakukan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bottas Bisa Debut WRC di Reli Arctic
Artikel berikutnya Luca de Meo Percaya Alpine F1 Sukses bersama Davide Brivio

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia