Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Adrian Newey: Mobil F1 Menuju Arah yang Salah

Chief Technical Officer Red Bull Racing Adrian Newey muak dengan kenyataan bahwa bobot jet darat F1 telah meningkat di bawah regulasi baru. Ia menilai itu membuat kejuaraan menuju ke arah yang salah.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, arrives on the grid

Formula 1 beralih ke serangkaian peraturan anyar mulai musim 2022. Selain konsep yang sama sekali baru, bertujuan agar memudahkan untuk mengejar dan menyalip mobil, bobot kendaraan juga kembali meningkat signifikan.

Berat minimum seharusnya 795 kilogram (kg), tetapi setelah dilobi beberapa tim, bobotnya bertambah jadi 798 kg. Itu artinya berat minimum mobil musim 2022 hampir 200 kg lebih tinggi dari tahun 2009.

Adrian Newey percaya ini adalah sebuah perkembangan yang membawa Formula 1 ke arah yang keliru. Sosok yang dikenal sebagai salah satu desainer mobil terbaik dalam ajang balap jet darat itu melihatnya sebagai kerugian.

“Kami semua bekerja gila-gilaan untuk mencapai berat minimum yang ditentukan. Singkatnya, mobil kini menjadi lebih besar dan lebih berat. Itu juga tidak terlalu efisien secara aerodinamika, karena memiliki banyak hambatan,” kata Newey menjelaskan kepada Motorsport-Magazin.

Baca Juga:

“Berat rendah dan efisiensi aerodinamika adalah dua karakteristik yang paling penting,” tambahnya soal kondisi mobil yang tidak ideal menurut pandangannya sebagai perancang.

Untuk bobot mobil F1 yang bertambah, tak jarang mengacu pada pembenahan yang dilakukan dari segi keselamatan. Misalnya, berat dinaikkan pada 2018 dengan penambahan halo, sementara sasis juga jadi kokoh dan berat.  

Adrian Newey, Chief Technology Officer, Red Bull Racing

Adrian Newey, Chief Technology Officer, Red Bull Racing

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Tetapi Newey tak cukup setuju bila peningkatan keselamatan saja bertanggung jawab atas bobot yang jadi lebih tinggi. “Beberapa isu keselamatan memperkuat dirinya sendiri: makin berat mobil, makin kuat kebutuhsannya.”

Menurut pria Inggris itu lagi, peningkatan bobot mobil Formula 1 bukan masalah yang terisolasi, namun sesuai jalur yang telah diambil oleh industri otomotif secara keseluruhan dengan mobil yang lebih besar dan lebih berat.

Newey melihat ini punya kelemahan tambahan: konsumsi bahan bakar lebih tinggi. “Masalah terbesar adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk membuat mobil bergerak. Dalam pengertian itu, tak masalah dari mana energi berasal, dari bahan bakar atau baterai.”

Daftar keinginan Newey untuk mobil Formula 1 masa depan tak panjang, namun sangat jelas. “Menurut pendapat saya, kami membutuhkan kendaraan yang lebih kecil, lebih ringan dan lebih hemat energi.”  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Monako Bakal Sangat Sulit untuk Mobil F1 2022
Artikel berikutnya Alonso Tegaskan F1 Lebih Penting ketimbang Triple Crown

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia