Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rosberg Akui Hamilton Seorang Pembalap Menakutkan

Nico Rosberg menjadi satu-satunya pembalap Formula 1 yang bisa mengalahkan Lewis Hamilton di era V6 turbo hybrid. Tapi ia terkesan dengan apa yang telah dicapai mantan rekan setimnya sejauh ini.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, 1st position, with his trophy

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Sejak 2013 sampai 2016, Rosberg dan Hamilton berbagi garasi di Mercedes-AMG Petronas. Keduanya saling membantu tim untuk mencapai kesuksesan, terutama di era V6 turbo hybrid.

Namun, hubungan kedunya retak pada 2016. Saat itu Rosberg yang berambisi meraih gelar juara dunia mencoba bermain perang pikiran dengan Hamilton.

Rosberg mengkritisi gaya hidup Hamilton yang mewah dan ia mengatakan itu tak akan membuat seorang pembalap memiliki kinerja yang konsisten.

Sebenarnya, konflik di antara keduanya sudah ada sejak 2014 dan memuncak pada 2015, karena karakter mereka yang berlawanan.

Perselisihan keduanya memanas di GP Abu Dhabi pada 2016. Pada saat itu, Hamilton yang memimpin balapan dengan sengaja memperlambat lajunya agar Rosberg yang tepat berada di belakangnya mendapat tekanan dari Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

Padahal, pada saat itu Rosberg sedang memperjuangkan gelar dan tindakan Hamilton dianggap bisa merugikan tim.

Atas hal tersebut, Hamilton mendapat peringatan keras dari Mercedes. Bahkan ia hampir kehilangan kontrak 30 juta poundsterling (sekitar Rp 559,6 miliar).

Saat ini, hubungan keduanya mulai membaik dengan Rosberg yang menikmati perannya sebagai pengamat F1 dan Hamilton yang terus meraih kesuksesan.

“Sebelumnya tidak ada seseorang yang menyangka bahwa rekor tujuh gelar juara dunia milik Michael Schumacher bakal dipecahkan oleh orang lain. Tapi Lewis berhasil melakukannya,” kata Rosberg.

“Bagi saya, Hamilton bukan hanya seorang pembalap Formula 1 yang sukses, tapi juga yang terbaik dalam dunia balap.”

Baca Juga:

Pria asal Inggris itu berhasil meraih gelar juara dunia setelah meraih kemenangan di GP Turki, pada akhir pekan lalu. Setelah balapan ia juga memastikan bakal tetap berada di F1 untuk mencapai sesuatu yang lebih besar.

Rosberg meyakini jika Hamilton tetap menjaga performa dan bentuk terbaiknya seperti saat ini, bukan tidak mungkin ia mencatatkan rekor-rekor lainnya.

“Saya tak ingin membandingkan Lewis dan Michael saat ini. Sejauh menyangkut kinerja mereka, itu setara. Tetapi jika menyebut Schumacher, maka harus berbicara tentang Ayrton Senna, dan jika menyebutnya, maka nama Juan Manuel Fangio juga harus diperbincangkan,” ujar Rosberg.

“Bagi saya, keempat pembalap itu berdiri sejajar: Hamilton, Schumacher, Senna dan Fangio. Siapa yang terbaik di antara mereka? Sulit untuk memilihnya. Semuanya telah meninggalkan sejarah di era masing-masing.”

Rosberg yang memiliki pengalaman mengalahkan Hamilton, menegaskan bahwa rivalnya harus memiliki kinerja yang konsisten.

Mentalitas dan motivasi yang tetap terjaga di sepanjang musim diperlukan agar bisa memberikan Hamilton tekanan.

“Untuk mengalahkan Lewis, segalanya harus dilakukan dengan tepat. Jika tidak, maka tak ada peluang,” ujar Rosberg.

“Ketika saya mendengar bahwa Lewis belum mencapai puncak kariernya dan ingin lanjut di F1, itu sedikit mengerikan bagi lawan-lawannya.

“Bahkan dia berkata baru saja memulainya. Apa yang ada di benak rivalnya seperti Bottas, Vettel atau Verstappen.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gasly Dibuat Malu oleh AlphaTauri
Artikel berikutnya Raikkonen Klaim GP Turki Menyebalkan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia