Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lando Norris Anggap Ban Bocor di F1 GP Qatar Berbahaya

Kurangnya daya tahan ban menjadi isu utama dalam F1 GP Qatar pekan ini. Lando Norris menganggap kondisi itu berbahaya.

Lando Norris, McLaren MCL35M, Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Lando Norris, McLaren MCL35M, Pierre Gasly, AlphaTauri AT02

Zak Mauger / Motorsport Images

Pembalap McLaren tersebut merupakan salah satu dari empat rider yang mengalami kebocoran ban depan kiri. Ban Valtteri Bottas, George Russell dan Nicholas Latifi kempes tanpa ada peringatan lebih dulu.

Di antara mereka, hanya Norris yang beruntung bisa finis di zona poin, yakni peringkat kesembilan. Bottas dan Latifi retire, sedangkan Russell bertengger pada peringkat ke-17.

Norris mengungkapkan keheranannya karena kompon ban cepat habis di Sirkuit Losail. Tentu saja, hal itu sangat berbahaya ketika mobil melaju dalam kecepatan sangat tinggi dan pembatas.

“Saya kira Anda tidak menyangka ban akan meledak, terutama tidak pada ban keras,” ujarnya.

“Kami belum sejauh itu dari saat keluar pit, sekitar 20 lap dan ban seharusnya bertahan lebih dari 20 lap. Setiap trek, Anda harus menjaga ban karena ban sedikit aus tapi Anda tak mengharapkan itu akan benar-benar habis.

Baca Juga:

“Itu akan sangat berbahaya untuk banyak orang hari ini. Tak seharusnya itu terjadi.”

Norris tak mau terbuka soal penyebab tusukan pada ban. Ia mendorong agar Pirelli memperbaiki ban.

“Tidak, hal seperti itu seharusnya tidak terjadi. Jika ada dinding di sana atau sesuatu, itu bakal sangat  berbahaya,” ucapnya.

“Mereka seharusnya membuat ban lebih baik. Itu berbahaya bagi kami para pembalap. Kami menghadapi risiko setiap saat dan jika tidak bisa mengemudi mobil Formula 1 memutari sirkuit, apa yang bisa Anda lakukan?

“Saya bahkan tidak berputar terlalu lama, 20 lap, 25 lap, apapun. Saya seharusnya masih bisa mengemudi di sirkuit.”

Keluhan disampaikan oleh ketiga pembalap lainnya. Bottas sangat jengkel akibat ban bocor, harapan menginjak podium kandas. Ia bahkan dipaksa berhenti ketika balapan sisa sembilan lap.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Tak ada peringatan, tidak ada vibrasi, pace masih stabil. Grip terasa OK. Itu terjadi begitu saja,” tuturnya.

“Saya pikir awalnya angin makin kencang di trek lurus karena mobil seperti terdorong ke tepi. Kemudian, ternyata ban bocor pada tikungan pertama dan tentu saja, titik yang paling tidak beruntung, setelah keluar pit.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Photo by: Mark Sutton / Motorsport Images

Sebaliknya, sebelum balapan, Russell menyadari bahwa ban depan kiri bisa menimbulkan masalah kalau diforsir. Benar saja, mobil Williams tak punya pace memadai.

“Tidak ada peringata, tapi kami mengantisipasi sebelum balapan. Hanya bahu luar ban depan kiri jadi batasan, mungkin 10cm dari sisi luarnya. Itu akan hilang pada beberapa titik kalau kami terus memaksanya.

“Alasan bahwa kami tidak punya pace cukup hari ini. Tikungan kecepatan tinggi di mana Anda perlu mengaturnya, tikungan yang mengarah ke trek lurus, dan para pembalap yang sudah ada di belakang saya saat tikungan kecepatan tinggi.

“Kalau saya berhasil lagi, mereka akan menyalip saya tanpa peduli. Mobil Formula 1 sangat kencang, penggunaan ban.

“Anda melewati semua tikungan arah kanan, ban Anda kempes sepenuhnya pada gigi ketujuh. Saya tidak tahu berapa kecepatan seharusnya, mungkin 270, 280 km/jam, itu akan terjadi.”

Latifi mengalami ban bocor

Latifi mengalami ban bocor

Foto oleh: Motorsport Images

Rekan setim Russell, Latifi, mengakhiri balapan setelah mengalami kebocorann di tikungan akhir. Ia juga bingung karena tak merasa bannya bermasalah.

“Sungguh mengejutkan. Ban terasa baik-baik saja sebelum saya lihat Russell melambat karena satu problem. Ketika saya dengar itu karena ban, saya pikir baiklah, ban saya terasa baik-baik saja. Saya tidak merasa keterbatasan di kiri depan,” ia mengungkapkan.

“Saya malah merasa ban belakang kiri yang bermasalah karena saya menjagaganya. Tapi, beberapa lap terakhir, hanya mendorong datar untuk menjaga mobil Alfa Romeo tetap di belakang.

“Saya kira kami tidak kehilangan apa pun ketika mencoba membuat strategi bekerja, terutama dengan Alfa di belakang kami.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Beruntung Lando Norris Alami Puncture
Artikel berikutnya Pierre Gasly Frustrasi Tak Bisa Cetak Poin di F1 GP Qatar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia