Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Norris Bisa Merusak Dominasi Mercedes-Red Bull

Lando Norris memiliki kesempatan untuk merangsek ke empat besar yang selama ini dikuasai para pembalap Mercedes dan Red Bull Racing.

Lando Norris, McLaren MCL35M, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Bos Lando Norris, Prinsipal Tim McLaren Andreas Seidl, mengungkapkan hal tersebut. Bukan tanpa alasan pria asal Jerman tersebut mengungkapkan hal tersebut.

Norris – yang melakukan debut di Kejuaraan Dunia Formula 1 bersama McLaren pada 2019 – menorehkan awal musim terbaiknya di ajang balap jet darat tersebut.

Setelah tiga balapan awal F1 2019, Norris hanya mampu mengoleksi delapan poin. Musim 2020 lalu, ia cuma mengumpulkan 26 poin. Namun, tahun ini – setelah Bahrain, Emilia Romagna, dan Portugal – Norris berhasil mengumpulkan 37 poin.

Tidak pernah finis di luar lima besar dari tiga lomba yang sudah digelar tahun ini, Norris pun berada di P3 klasemen sementara F1 di bawah juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton dari Mercedes-AMG Petronas F1 dan andalan Red Bull Racing-Honda, Max Verstappen.

Kendati musim ini sudah turun dengan mesin Mercedes (musim lalu Renault), McLaren MCL35M sepertinya belum mampu secara reguler mengalahkan kecepatan Mercedes F1 W12 maupun Red Bull RB16B.

Baca Juga:

Pencapaian tertinggi Norris dari tiga lomba musim ini baru podium ketiga di Imola (Emilia Romagna). Sedangkan tirehan terbaik rekan barunya, Daniel Ricciardo, adalah P6 balapan yang sama.

Meskipun begitu, Seidl yakin konsistensi Norris bisa menjadi kartu as baginya untuk tetap berada di tiga besar sekaligus “mencegah” semua pembalap Mercedes dan Red Bull Racing menguasai empat besar.

“Akan selalu ada peluang,” tutur Seidl saat ditanya soal prospek Norris menjaga posisinya di depan pembalap Mercedes ataupun Red Bull hingga akhir musim ini.

“Yang terpenting harus kami dan Norris lakukan adalah selalu optimal pekan demi pekan. Konsistensi yang utama, beriringan dengan performa tentunya, untuk mencetak poin melawan mobil-mobil yang di atas kertas lebih cepat daripada kami.

“Bila kami mampu selalu membuat pembaruan pada mobil dan Norris mempertahankan performa seperti di tiga balapan, ini akan membuatnya menekan terus kedua pembalap di atas kami. Lalu, akan ada kesempatan untuk finis di depan mereka di beberapa lomba.”

Kendati begitu, Seidl juga realistis. Jika para pembalap Mercedes dan Red Bull dalam performa terbaik setiap pekannya, memang akan sulit bagi McLaren untuk mengejar mereka dari sisi performa. Seperti hasil lomba GP Portugal lalu.

Andreas Seidl menyebut performa impresif Lando Norris pada awal musim 2021 ini karena pembalap Inggris, 21 tahun, itu sudah “menyatu” dengan mobilnya. Dengan mengenal karakter MCL35M, Norris mampu lebih konsisten dibanding Ricciardo yang baru bergabung.

“Di Portugal, Norris mampu kembali menunjukkan apa yang sudah dilakukan pada dua balapan sebelumnya. Menyatu dengan mobil dan tim, Norris sekali lagi mengendarai MCL35M dengan sangat brilian lewat beberapa manuver dan overtaking,” tutur Seidl.

“Norris juga mampu memberikan masukan kepada teknisi dan mekanik apa saja yang harus dibenahi untuk memastikan strateg pemilihan ban yang tepat. Bisa dibilang, Norris mengontrol setiap detik balapan yang dilakukannya.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Diisukan Bisa Diganti Sebelum Musim Selesai, Mercedes Bela Bottas
Artikel berikutnya Diserang Alonso, Sainz Tidak Simpan Dendam

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia