Norris Jadi Korban Penjambretan saat Final Euro 2020
Lando Norris mengalami malam yang mencekam seusai menonton partai final Euro 2020 antara Inggris lawan Italia, di Stadion Wembley, Minggu (11/7/2021).
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Di sela kesibukannya menyiapkan F1 GP Inggris, Norris menyempatkan diri menonton momen langka di mana The Three Lions sampai ke final kompetisi raksasa. Sayangnya, malam yang mestinya menyenangkan berubah jadi tragedi.
Stadion bersejarah itu seolah berubah jadi arena pertempuran ketika sekitar 2.500 fans tanpa tiket berhasil menerobos pengamanan dan masuk ke dalam. Mayoritas perusuh yang mabuk tersebut tak segan merebut tempat duduk tanpa peduli dengan pemilik aslinya, yang sudah membayar 900 pounds (sekitar Rp15,5 juta).
Perkelahian dan adu mulut terjadi di beberapa titik di tribune. Mereka menciptakan suasana menakutkan terutama bagi anak-anak yang hadir di sana.
Bagi Norris, kekecewaan akibat kegagalan skuad Gareth Southgate mengangkat trofi juara, bertambah lagi dengan peristiwa tak terduga di tempat parkir. Saat akan masuk ke mobil, tiba-tiba dia didatangi sekelompok orang.
Beberapa orang menahannya ketika jam tangan mewah direnggut dari pergelangan tangannya. Dalam sekejap, arloji Richard Mille seharga 40 ribu pounds berpindah tangan.
Penghuni peringkat keempat klasemen pembalap F1 2021 itu pun tertegun dan terguncang. Peristiwa ini sudah dilaporkan ke polisi, tapi hingga sekarang belum ada keterangan apa pun dari pihak berwajib.
Sementara itu, McLaren merilis pernyataan seputar kondisi bintang mudanya itu, Senin malam. Mereka menjamin peristiwa itu tak akan mengganggu performa pembalap 21 tahun di Silverstone, akhir pekan ini.
“McLaren Racing dapat mengonfirmasi bahwa Lando Norris terlibat dalam sebuah insiden, setelah pertandingan final Euro 2020 di Wembley, di mana jam tangan yang dipakainya direnggut,” demikian bunyi tanggapan McLaren.
“Bersyukur, Lando tidak terluka tapi dia terguncang. Tim mendukung Lando dan kami yakin para penggemar balap bergabung bersama kami dalam mengucapkan semoga sukses dalam Grand Prix Inggris akhir pekan ini.
“Tidak ada komentar lebih lanjut karena kasus ini telah menjadi urusan polisi sekarang.”
Sementara itu, di tempat yang lain, Lewis Hamilton mengunggah pesan dukungan terhadap tiga pemain Inggris yang jadi korban rasialisme. Mereka adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka yang gagal saat eksekusi penalti.
Dia menyatakan bangga dengan pencapaian tim sekaligus khawatir dengan para algojo penalti, terutama yang mewakili minoritas. Mereka dihujani kritik dan pesan menjijikkan.
“Saya harap ini membuka diskusi soal penerimaan. Kita harus bekerja menuju masyarakat di mana para pemain berkulit hitam tidak harus membuktikan nilai atau tempat dalam masyarakat lewat kemenangan,” tulisnya di akun Instagram-nya.
“Pada akhirnya, semua di tim Inggris seharusnya bangga dengan pencapaian mereka dan bagaimana mereka mewakili kami.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments