Lando Norris Kebingungan Cara Bantu Dongkrak Kinerja Ricciardo
Pembalap McLaren, Lando Norris, menyerah dalam membantu mengangkat performa koleganya, Daniel Ricciardo untuk F1 2021.
Foto oleh: FIA Pool
Ketimpangan penampilan terlihat antara kedua pilot McLaren tersebut. Ketika Norris tembus tiga besar klasemen pembalap berkat tiga kali podium plus rutin masuk 10 besar kecuali pada GP Hungaria. Di saat yang sama, Ricciardo berjuang mempertahankan eksistensi pada peringkat kesembilan.
Gap besar 63 poin antara keduanya tentu menghambat misi mengalahkan Ferrari untuk peringkat ketiga. Kedua skuad saat ini memiliki poin sama dalam klasemen konstruktor, yakni 163.
Bedanya, tim Kuda Jingkrak memiliki pembalap dengan kekuatan seimbang. Carlos Sainz Jr dan Charles Leclerc menghuni posisi keenam dan ketujuh.
Ricciardo frustrasi tak tahu faktor apa yang membuatnya sangat lemah dibanding pembalap Inggris tersebut. Norris juga membalas kalau dia bingung bagaimana membantunya mengerek performa.
Padahal, pemuda 21 tahun itu sudah memberikan banyak hal, mulai data hingga informasi seputar mobilnya. Hal ini diperlukan karena status pilot Australia tersebut sebagai rookie McLaren.
“Saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya bantu. Saya katakan kepadanya bagaimana perasaan, dia punya semua data saya. Dia dapat melihat segala yang saya lakukan. Saya deskripsikan segalanya dengan sangat baik dalam sesi pengarahan dan juga apa yang saya lakukan. Saya tidak akan berbohong,” Norris mengungkapkan.
“Tentu saja, saya ingin dia tampil bagus karena itu yang kami butuhkan untuk kejuaraan. Kami ingin mengalahkan Ferrari dan dia mesti tampil bagus untuk itu, tapi ada banyak hal yang bisa saya lakukan untuk membantunya.
“Lagipula, dia menjadi pembalap berbeda. Saya mengemudi dengan cara berbeda. Setiap pembalap mengemudi berbeda dari orang lain di dunia. Apa yang dia rasakan berbeda dari saya demikian pula sebaliknya.”
Norris seharusnya dapat membuat McLaren unggul daripada Ferrari, kalau saja, ia tidak jadi korban tabrakan beruntun di Hungaroring. Akibat kerusakan pada mobil, pembalap tersebut gagal finis.
Pemilik empat podium F1 itu memilih tak larut dalam kekecewaan. Ia fokus melihat lagi pada performa terbaik dalam kariernya.
“Sebenarnya, hanya di Barcelona, saya tergelincir. Saya cukup bagus sepanjang akhir pekan lain. Saya tidak mengira bakal mencapai hal seperti ini pada seri lainnya,” ucapnya.
Norris mengenang satu musim di Formula 4, ketika dia sangat konsisten. “Saya selalu lolos ke dua besar dalam kualifikasi. Tapi itu hanya pada kualifikasi. Sedangkan, tahun ini, bukan hanya konsistensi dalam kualifikasi, tapi juga dalam balapan, jadi ini adalah musim terbaik saya,” katanya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments