Lando Norris Ogah Bantu Lewis Hamilton dan Max Verstappen Raih Gelar

Persaingan untuk titel pembalap pada Formula 1 musim ini lebih hidup dibandingkan sebelumnya. Juara bertahan Lewis Hamilton mendapat tekanan nyata dari pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen.

Dari balapan pembuka di Bahrain hingga yang terakhir di Rusia, kedua pilot bersaing dengan intens dan kerap saling menyalip raihan poin dalam klasemen sementara. Kini mereka hanya berselisih dua poin.

Kesalahan sekecil apa pun sekarang sudah cukup memungkinkan pesaing mengambil alih posisi. Bahkan, saking sengitnya, beberapa kali Hamilton dan Verstappen terlibat insiden yang dimanfaatkan tim lain.   

Jika sudah begitu, maka balapan yang seharusnya menguntungkan salah satu dari mereka pada akhirnya memunculkan kejutan. Salah satunya, terutama beberapa race terakhir, itu menguntungkan McLaren.

Tim yang dinaungi Andreas Seidl sebagai Prinsipal  telah membuat langkah besar selama musim ini. Usai memperkenalkan sejumlah fitur baru pada mobil MCL35M, mereka mampu mengoptimalkan paketnya.

Sebagai bukti, tentu saja kemenangan gemilang dalam Grand Prix Italia di Sirkuit Monza lewat pembalap Daniel Ricciardo. McLaren juga seharusnya menang dengan Lando Norris jika hujan tidak turun di Sochi.

Peluang tim asal Woking, Inggris itu meraih podium tertinggi secara beruntun harus kandas cuma karena pilihan keliru Norris di lap-lap terakhir, yang membuatnya gagal merebut kemenangan F1 pertamanya.

Sebuah kesalahan yang bagaimanapun dapat digarisbawahi sebagai penegas bahwa McLaren, khususnya Norris, memiliki potensi menjadi pengacau persaingan Mercedes dan Red Bull Racing di sisa musim ini.   

Lando Norris, McLaren, memberi selamat Lewis Hamilton, Mercedes, pemenang F1 GP Rusia, di Parc Ferme

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Mungkin tidak di setiap trek, tetapi situasi yang terjadi dalam dua balapan terakhir F1 (GP Italia dan juga GP Rusia) memperlihatkan bahwa sangat mungkin Mclaren mengacau dalam tujuh race sisa musim ini.  

Dan, bagaimana jika itu terjadi? Saat ini McLaren menggunakan power unit Mercedes, mesin yang sama yang menggerakan mobil W12 nomor #44 milik Lewis Hamilton. Ini bisa menandai sinergi tim, tak cuma pada tingkat teknis, namun juga di trek.

Bila Lando Norris menemukan dirinya kembali dalam situasi yang sama seperti di Sochi akhir pekan lalu, memimpin balapan di depan dua favorit juara, Hamilton dan Verstappen, bagaimana ia akan bersikap?

Pertanyaan tersebut, saat ini, tampaknya masuk akal. Untuk menghilangkan keraguan, Motorsport.com bertanya langsung kepada Norris. Pilot 21 tahun itu meyakinkan bahwa dirinya tidak akan memihak.

Max Verstappen, Red Bull Racing, dan Lando Norris, McLaren

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

“Apakah saya akan mengalah jika Lewis atau Max ada di belakang saya (saat balapan)? Tidak, saya tidak akan pernah melambat,” ujar Norris tanpa keraguan dalam raut wajahnya.

“Tak masalah apakah saya berjuang untuk gelar atau tidak, saya balapan untuk tim dan diri saya sendiri. Saya berjuang untuk memenangi perlombaan. Saya tidak akan pernah membiarkan Max atau Lewis atau orang lain mendapatkan tempat, tak peduli apakah itu menentukan gelar atau tidak.”

Dengan kata lain, bagi Norris, tidak terlalu penting bahwa mesin Mercedes adalah jantung dari MCL35M. Ia akan turun ke trek demi hasil maksimal. Ini artinya Hamilton dan juga Verstappen harus bekerja keras.

Seperti yang sudah terlihat musim ini bahwa McLaren dan Norris sama sekali bukan kombinasi yang bisa dilewati dengan mudah. Itu sudah jelas akan membuat perjuangan Hamilton-Verstappen tidak musah.