Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lando Norris Ungkit Lagi Pembatas Tecpro di Sirkuit Miami

Pembalap McLaren, Lando Norris, berharap FIA dapat belajar dari dua insiden kecelakaan yang terjadi selama akhir pekan Formula 1 Grand Prix Miami.

Lando Norris, McLaren MCL36

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Carlos Sainz crash di Tikungan 13 pada latihan bebas kedua (FP2), membuatnya berjuang melawan sakit leher sepanjang perlombaan akhir pekan lalu. Sang pembalap Ferrari akhirnya berhasil finis ketiga.

Berselang sehari usai kecelakaan Sainz, giliran Esteban Ocon yang bernasib sial. Pilot Alpine itu menghantam pembatas di tikungan yang sama. Lantaran kerusakan sasis saat FP3, dia pun terpaksa absen dalam kualifikasi.

Sejumlah driver menentang keputusan FIA yang tidak menempatkan Tecpro ketika keluar dari tikungan. Sainz bahkan sempat mempertanyakan pada briefing Jumat, tetapi tak ada tindakan yang diambil untuk menjamin keselamatan.

“Saya kira kami belajar dari kesalahan, dan saya berharap mereka belajar dari apa yang terjadi,” tutur Norris usai balapan di Miami.

“Sebagai pembalap, kami memahami hal-hal secara berbeda dengan seseorang yang tidak mengemudikan mobil.

“Penting bahwa saat kami memberikan saran, itu diambil dan ada tindakan yang dilakukan, terutama ketika saya pikir ada konsekuensi yang jauh lebih besar dari tidak adanya Tecpro di sana ketimbang jika ada, misalnya, dan sesuatu yang sederhana.

“Terutama ketika itu terjadi sekali, kami mengatakan sesuatu, tidak ada yang dilakukan. Itu terjadi lagi, dan itu bahkan lebih buruk. Orang hanya perlu mendengarkan kami

“Kami yang mengemudikan mobil. Kami tahu lebih dari apa yang mereka lakukan dalam banyak hal, mereka tahu lebih baik dari kita dalam beberapa hal. Kita hanya perlu lebih banyak bekerja sama.

“Tapi saat ini, sepertinya kami tidak terlalu banyak didengar.”

Para marshal membantu pembalap Alpine, Esteban Ocon, setelah mengalami kecelakaan pada sesi FP3 di Formula 1 Grand Prix Miami 2022

Para marshal membantu pembalap Alpine, Esteban Ocon, setelah mengalami kecelakaan pada sesi FP3 di Formula 1 Grand Prix Miami 2022

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Norris kemudian menambahkan, pembatas Tecpro diperlukan agar pilot Formula 1 merasa aman setiap kali melintasi trek. Jika terjadi kecelakaan, mobil bakal rusak berat. Ini bisa berujung pada mahalnya ongkos perbaikan.

“Itu (tidak adanya Tecpro) menghancurkan (sasis mobil) Esteban. Mereka hanya perlu mengambil tindakan sedikit lagi,” ucapnya.

Pernyataan senada turut dilontarkan bos Alpine, Otmar Szafnauer. Situasinya mungkin akan berubah, jika FIA melakukan evaluasi terkait level keselamatan Miami International Autodrome.

“Jika kita melihat ke belakang, FIA juga harus melakukan tinjauan,” ujarnya.

“Menurut saya pribadi, kalau ada pembatas Tecpro di sana, itu akan lebih aman. Tugas FIA bukan melindungi mobil, tapi melindungi mobil dan pembalap sangat berkorelasi. Jika mobil rusak, pembalap juga bisa demikian.”

Lebih lanjut, Szafnauer berkata: “Hal lain yang mungkin harus kami perhatikan adalah kondisi mobil ketiga.

“Di masa lalu, itu akan menjadi T-car. Saya tidak berpikir kami perlu T-car, karena Anda membutuhkan orang tambahan.

“Jika mobil dibangun dengan bagian yang sama Anda miliki di sini, maka Anda memiliki peluang lebih baik dalam memperbaikinya untuk kualifikasi.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Demi Pangkas Berat, Jatah Air Minum Daniel Ricciardo Dikurangi
Artikel berikutnya Otoritas Las Vegas Siapkan Rp95 Miliar Setiap Tahun untuk F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia