Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Spanyol

Nyck de Vries Klaim Cepat Beradaptasi dengan Mobil F1

Nyck de Vries beradaptasi dengan mobil Formula 1 dalam waktu kurang dari satu pekan. Pembalap Mercedes untuk Formula E tersebut bahkan bisa mengalahkan Nicholas Latifi.

Nyck de Vries, Williams FW44, Kevin Magnussen, Haas VF-22

F1 menetapkan aturan bahwa tim-tim harus memberi kesempatan kepada rookie turun pada latihan bebas pertama untuk dua grand prix.

Williams Racing memberi kursinya kepada de Vries pada FP1 GP Spanyol. Keputusan tersebut membuat Alex Albon tersingkir sejenak.

Pilot berdarah Indonesia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Ia melakukan persiapan termasuk berlatih dengan simulator Williams, setelah Berlin E-Prix.

Cukup belajar 2,5 jam untuk membuatnya tampil lebih baik daripada pembalap reguler Williams, Nicholas Latifi. Catatan waktu mereka dalam FP1 terpaut 0,09 detik.

Spekulasi bahwa de Vries merupakan pengganti yang tepat untuk pilot Kanada tersebut pun mencuat. Namun, ia buru-buru menepis kemungkinan tersebut demi menjaga situasi kondusif.

“Kami hidup dalam dunia yang kompetitif di mana rekan setim Anda merupakan referensi terbaik. Saya tidak punya target spesifik untuk mengalahkan Nicholas, meski bisa melakukannya,” ia mengungkapkan kepada Motorsport.com Belanda.

“Kita seharusnya tidak memberikan nilai berlebihan pada itu. Saya hanya fokus pada pencapaian pribadi.

“Saya yakin pada kemampuan diri sendiri, tentu saja, tapi jika Anda masuk tanpa persiapan nyata, Anda tidak tahu apa yang diharapkan.”

Baca Juga:

De Vries sangat antusias menceritakan pengalamannya mencicipi jet darat. Tentu saja, sensasinya berbeda dibanding mobil listrik.

Pembalap yang menggunakan nomor 45 tersebut tidak mengalami problem fisik seperti yang dikeluhkan koleganya di F1.

“Sebagai perbandingan, pada Tikungan 9, kami lebih cepat di sini daripada yang bisa kami lakukan dengan Formula E pada trek lurus. Itu membuat beban lebih besar dan Barcelona sudah dikenal berat untuk leher,” tuturnya.

“Namun, dari sisi itu, saya tidak mengalami masalah. Saya melakukan persiapan dengan lebih baik. Itu tentang prosedur dan mobil.

“Korelasi dengan simulator bagus, tapi satu sesi tidak langsung memberi Anda kepercayaan diri untuk mengebut. Saya tidak terbiasa dengan downforce dalam mobil listrik, tapi saya sudah merasakan grip mobil F1 setelah beberapa waktu.

“Itu menunjukkan Anda beradaptasi dengan sangat cepat pada apa yang Anda miliki. Saya mencoba menikmati sebanyak mungkin. Saya juga sangat kritis kepada diri sendiri dan itu lebih lagi hari ini.”

De Vries sedikit frustrasi ketika berusaha melepaskan diri dari padatnya jalur di sektor terakhir.

“Kritik diterapkan karena lalu lintas yang saya temui pada sektor terakhir. Tidak ada alasan, tapi saya selalu ingin melakukan lebih baik,” ia mengungkapkan.

“Jangan salah, saya sangat gembira dengan sesi saya, tapi saya keluar lebih awal dengan ban C3 dan berada di sektor 3 bersama Valtteri Bottas. Namun, dari level personal, saya kira itu berhasil.”

Pengalaman perdana yang mungkin tak terulang lagi, membuat keluarga dan kerabat de Vries sangat bahagia. Telepon selulernya dibanjiri panggilan.

Sang ayah diam-diam datang dengan menempuh perjalanan jauh. Dari Monako, ia mengendarai mobil putranya ke Barcelona. Ibunya pun hadir di lokasi yang sama.

 
Nyck de Vries,pembalap tes dan cadangan, Mercedes AMG prepares for his run with Williams

Nyck de Vries,pembalap tes dan cadangan, Mercedes AMG prepares for his run with Williams

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sergio Perez Berambisi Raih Pole Position GP Spanyol
Artikel berikutnya Masalah Sistem Bahan Bakar, Carlos Sainz Pakai Sasis Baru

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia