Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ocon Tegaskan Alpine Harus Tampil Bebas Kesalahan demi Poin

Untuk pertama kalinya sejak GP Spanyol, Alpine F1 yang sebelumnya bernama Renault ada di luar zona poin. Agar kembali ke jalur tepat, Esteban Ocon melihat tidak boleh ada margin kesalahan.

Esteban Ocon, Alpine A521, Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Esteban Ocon, Alpine A521, Yuki Tsunoda, AlphaTauri AT02

Mark Sutton / Motorsport Images

Alpine pulang dengan tangan hampa dari GP Bahrain, di Sirkuit Sakhir, Minggu (28/3/2021). Fernando Alonso menyudahi balapan secara prematur, sedangkan Ocon berakhir di peringkat ke-13.

Pembalap Prancis itu berhasil melompat dari posisi 16 saat start. Ia gagal memacu mobilnya ke 10 besar karena yellow flag berkibar setelah insiden Carlos Sainz.

Setelah menghilangkan kekecewaannya, Ocon sadar kalau Alpine mampu bersaing ke zona poin kalau bisa menutup kelemahan. Mereka juga menerapkan taktik dengan sempurna terutama sejak kualifikasi.

“Sungguh jelas bahwa yang melukai kami adalah posisi start. Kalau kami mulai dari 10 besar, tentu Anda sudah berada di dalam zona poin, meski 11 atau 12, ada kesempatan bagi kami berada di sana,” katanya.

“Kami tidak punya margin dan kami perlu mengekstraksi mobil secara maksimal agar bisa melakukan itu. Kami punya cara yang jelas untuk melihat di mana kelemahan performa atau area yang harus dikembangkan. Kami tahu di mana itu, tergantung kami menemukannya dan menemukan lebih banyak kecepatan untuk balapan berikutnya. Itu memberi kami lebih banyak margin.”

Perubahan regulasi memperumit keadaan sehingga mekanik harus terus memperbaiki performa sasis. Meski mesin Renault lebih bagus, tapi tanpa dukungan elemen lain tetap saja membuat mobil Ocon terhambat.

Baca Juga:

“Aturan baru mengubah banyak hal. Seperti yang dikatakan setiap orang, ini adalah tahun di mana kami mempertahankan aturan yang sama dan melanjutkan dari tahun lalu, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” ucap pembalap 24 tahun tersebut.

“Faktanya, sebagian besar mobil baru bagi setiap orang. Kami tahu apa yang kami miliki di mobil. Setiap orang kehilangan sejumlah daya cengkeram dan downforce dan semua mencoba mengembalikannya ke mobil.

“Ketika menerapkan aturan baru, setiap orang lebih lambat dan kami juga seperti itu, dibandingkan dengan mobil musim lalu. Jadi kami tahu di mana menemukan waktu dan kami tahu di mana memperbaiki waktu lap. Bagian ketika menunjukkan di mana (masalah), itu sudah selesai, sekarang kami harus melakukannya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Brown Prediksi Akan Ada Balapan F1 yang Dibatalkan
Artikel berikutnya Montoya: Sprint Race Bisa Jadi Kemajuan F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia