Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ocon: Perez bisa saja tewaskan kami berdua

Menurut Esteban Ocon, kelakuan rekan setim Sergio Perez di GP Belgia bisa saja menewaskan mereka berdua.

Esteban Ocon, Sahara Force India F1 VJM10, Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10, Kevin Magnusse

Esteban Ocon, Sahara Force India F1 VJM10, Sergio Perez, Sahara Force India F1 VJM10, Kevin Magnusse

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Keduanya senggolan di Eau Rouge dua kali pada balap Spa kemarin.

Pada senggolan pertama, keduanya tidak mengalami kerusakan apa pun meski Ocon menabrak Perez dan dinding pit balap pendukung. Tetapi pada insiden kedua, sayap depan Ocon rusak dan ban Perez kempis.

Keributan antara keduanya muncul setelah team order di GP Kaanada Juni dan senggolan pada GP Azerbaijan. Membuat Force India tidak lagi mengizinkan keduanya balapan bebas.

Kata Ocon, perilaku Perez di trek “berlebihan”. Ocon mempertahankan posisinya setelah keduanya pit dua kali.

“Mempertaruhkan nyawa untuk hal tidak perlu. Dia bisa membunuh saya di sana, melaju 300 km/jam di Eau Rouge,” ucap Ocon pada Channel 4. “Itu yang pertama. Kedua, membuat kami kehilangan angka.”

“Teorinya, ia seorang pembalap profesional. Hari ini tidak berlaku seperti itu. Dia tidak pernah begini pada rekan setimnya sebelumnya. Tidak tahu kenapa dia begitu dengan saya.”

“Saya akan bicara dengannya empat mata dan mengatakan yang sebenarnya. Dia akan punya anak sebentar lagi. Tidak tahu apakah dia pengin mati atau bagaimana. Sungguh tidak masuk akal.”

Ketika ditanya apakah Perez menyadari Ocon berada di sisinya saat senggolan kedua, Ocon menjawab: “Tentu saja dia tahu. Saya bisa terima kejadian pertama. Kami berada agak jauh, bisa saja dia tidak melihat. Meski saya yakin dia lihat.”

Perez mengatakan ia sadar Ocon mendekat saat insiden kedua, tapi yakin tidak akan dilewati sampai Kemmel Straight.

“Saya tahu ia ada di sana. Tapi saya juga tahu tidak ada tempat kosong, jadi saya hanya melindungi garis,” jelas Perez. “Saya pikir dia baru akan bermanuver setelah Eau Rouge.”

“Saya tidak melakukan apa pun sama seperti terhadap pembalap lain. Tidak ada pembalap akan berlaku berbeda.”

Perez dapat menerima jika disalahkan pada insiden pertama. Ini terjadi ketika ia berusaha meraih momentum setelah tertinggal akibat memilih mode start salah.

“Mungkin saja dia berpikir saya sengaja. Mungkin ini kenapa muncul insiden kedua,” ucap Perez.

“Kejadian pertama memang salah saya, tidak melihatnya datang. Saya minta maaf untuk yang itu. Tapi insiden kedua, sepertinya Ocon terlalu percaya diri dan sebetulnya tidak perlu bersentuhan saat itu.”

Perez mengaku bahwa hubungan mereka renggang sejak insiden Baku yang membuat keduanya gagal meraih podium.

“Coba kita ingat Baku,” tambahnya. “Di sana dia membuat saya menabrak tembok.”

“Saya tidak bilang semua ini terjadi karena ketegangan di Baku. Ini kali pertama saya mengalami hal seperti ini dalam karir dan semoga kami bisa menyelesaikan masalah dan mulai mencetak angka baik untuk tim.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Klasemen F1 2017 setelah GP Belgia
Artikel berikutnya Hamilton: Kesalahan mode mesin justru bantu tahan Vettel

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia