Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Oposisi dalam Regulasi Mesin F1 2026, Ferrari Dikucilkan

Ferrari tidak menandatangani perjanjian terkait regulasi mesin untuk 2026 sehingga tidak diundang ke pertemuan terakhir. Mereka yang berasal dari Maranello sedang mencari solusi yang tidak memecah belah F1.

The Ferrari logo

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Rumor bahwa Ferrari tidak diundang ke pertemuan produsen mesin yang diadakan pada 15 Desember untuk menetapkan aturan power unit 2026 akhirnya dikonfirmasi.

FIA menghukum pabrikan Italia karena belum menandatangani regulasi tersebut, seperti yang telah dilakukan Red Bull Powertrains, Mercedes AMG High Performance Powertrains , Honda Racing dan Alpine SAS.

Seharusnya, perjanjian itu diratifikasi pada 15 Oktober, yang kemudian diperpanjang hingga akhir November.

Situasi itu menempatkan produsen asal Maranello d tengah badai. Sebelum menegaskan hak vetonya, Ferrari berharap dapat mencapai kesepakatan dengan pabrikan lainnya, tanpa memicu kerusakan umum paddock Formula 1 .

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Photo by: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Di Maranello, mereka menegaskan fakta bahwa Red Bull Powertrains tidak boleh diperlakukan sebagai produsen mesin baru, karena mereka memiliki akses penuh ke kekayaan intelektual mesin Honda yang ada. Pabrikan Milton Keynes, pada bagiannya, berkelit bahwa hak intelektual dikembalikan ke Jepang tanpa benar-benar digunakan.

Kedatangan produsen mesin baru dalam kategori ini, seperti Audi, membawa beberapa keuntungan karena lebih banyak konsesi diizinkan untuk pengujian. Namun, menurut Ferrari, di luar merek dengan empat cincin, Red Bull Powertrains tidak dapat dibandingkan dengan Audi.

Saat ini, FIA dan Ferrari sedang berbicara satu sama lain untuk menemukan solusi yang tidak merusak citra F1 itu sendiri, setelah semua upaya yang dilakukan oleh Liberty Media.

John Elkann dan Benedetto Vigna ingin memulihkan nilai politis Ferrari di Formula 1, terutama setelah melihat bagaimana mereka kehilangan bobot dalam beberapa tahun terakhir karena serangkaian keputusan yang terlalu "lemah" dalam negosiasi yang sedang berlangsung mengenai peraturan yang berbeda.

Sehubungan dengan elektronik power unit baru yang akan tiba di F1 2026, para insinyur Kuda Jingkrak tampaknya telah menemukan area abu-abu yang ingin mereka hilangkan. Selain itu, mereka telah lolos dan telah memblokir penggunaan printer 3D dalam konstruksi bagian struktural mesin.

Frédéric Vasseur, Ferrari

Frédéric Vasseur, Ferrari

Photo by: Ferrari

Frederic Vasseur, yang secara resmi akan mulai bekerja sebagai direktur Ferrari pada 9 Januari, akan menghadapi situasi kontroversial pertama yang harus dia kelola dengan hati-hati. Meskipun Honda telah menyatakan niatnya untuk kembali ke F1 pada tahun 2026, belum ada yang bisa dipastikan.

Pabrikan Jepang telah menginstruksikan Koji Watanabe, direktur Honda Racing, untuk kembali ke pertemuan terkait regulasi mesin 2026, yang telah membuka pintu bagi Jepang, pemasok Red Bull hingga akhir 2025. Mereka bisa melanjutkan rencana yang tidak ada hubungannya dengan Milton Keynes.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alpine Bakal Rilis A523 untuk F1 2023 Setelah Ferrari
Artikel berikutnya 137 Penalti Bukti Tantangan Berat Produksi Mesin Mobil F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia