Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Otmar Szafnauer Sindir Manajemen Tim F1 Aston Martin

Prinsipal baru Alpine, Otmar Szafnauer, mengatakan bahwa otoritasnya dirusak oleh Aston Martin yang dan menegaskan sebuah tim tak boleh dijalankan dua pemimpin.

Otmar Szafnauer, Aston Martin

Foto oleh: Erik Junius

Szafnauer mengungkapkan pekerjaannya ketika bersama Aston Martin di bawah kepemilikan Lawrence Stroll, yang terlibat erat dalam proses pengambilan keputusan.

Ia pun membandingkan dengan bagaimana cara kerja Force India dengan pemilik sebelumnya, yakni Vijay Mallya.

Kehadiran Martin Whitmarsh dalam struktur CEO Grup Aston Martin Performance Technologies, makin melemahkan otoritas Szafnauer.

Otmar Szafnauer akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Aston Martin pada awal tahun ini, dan tak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan pekerjaan baru sebagai Team Principal Alpine.

“Seperti yang dikatakan teman saya bahwa gereja Katolik hanya memiliki satu Paus,” kata Szafnauer kepada F1 TV.

“Ketika Anda memiliki dua Paus, itu tidak benar. Jadi, saya pikir sudah waktunya untuk pergi dan meninggalkan Aston Martin kepada satu Paus yang mereka percaya, dan saya akan mencoba membantu Alpine dengan kemampuan terbaik saya.

“Semua orang punya pemilik, dan semua orang punya bos. Jadi itu tidak sulit. Tapi pemilik dan bos yang saya miliki sebelumnya tidak mengelola urusan kecil sama sekali, dia menyerahkan sepenuhnya kepada saya.

“Vijay hanya datang ke pabrikan empat hari dalam setahun, dan saya akan melihatnya di trek balap. Tetapi 98 persen pekerjaan tidak dilakukan di trek balap. Itu dilakukan sepenuhnya di pabrik, di situlah segalanya terjadi.

“Puncak dari pekerjaan itu dipamerkan di trek. Tetapi pekerjaan nyata dengan segala hormat kepada mekanik dan insinyur balapan dan pembalap di sini dilakukan di pabrik.

“Vijay akan datang tiga, empat hari dalam setahun. Jadi sisanya diserahkan sepenuhnya kepada kami. Ini cara kerja yang berbeda.”

Baca Juga:

Otmar Szafnauer mengatakan tidak akan terburu-buru untuk membuat perubahan di Alpine. Prioritasnya adalah mempelajari cara kerja tim sebelum membuat panggilan tentang apa yang mungkin ditingkatkan.

“Hal pertama yang saya pikir perlu saya lakukan adalah mempelajari segalanya. Belajar bagaimana perbedaan tim ini dari tempat saya sebelumnya, mengenal semua orang, mempelajari kepribadian tempat, DNA, dan itu fokus saya,” ujarnya.

“Saya ingat ketika saya datang ke Force India, saya ditanya apa yang akan Anda ubah? Force India ada di posisi terakhir ketika saya datang ke sana.

“Anda tidak bisa hanya membuat perubahan demi perubahan, Anda harus memahami, karena saya yakin ada banyak hal baik.

“Jadi, mengapa Anda hanya melakukan perubahan? Anda mungkin mengubah apa yang baik. Jadi pertama dan terutama, pemahaman yang mendalam.”

Szafnauer telah mengenal Esteban Ocon sejak bekerja di Force India/Racing Point. Namun, ia harus membangun hubungan dengan Fernando Alonso karena belum pernah bekerja dengan dua kali juara dunia F1 tersebut.

Pria asal Amerika itu melihat ada kesamaan antara Alonso dan Sebastian Vettel ketika bekerja dengan sang pengoleksi empat kali gelar Formula 1 itu pada tahun lalu.

Fernando Alonso, Alpine A522

Fernando Alonso, Alpine A522

Foto oleh: Motorsport Images

“Saya sangat menghormatinya. Saya bertemu dengannya ketika kami memutuskan siapa yang akan dibawa bersama Lance (Stroll). Jadi saya berdiskusi dengannya,” ucapnya.

“Saya bekerja dengan Sebastian Vettel baru-baru ini, juara dunia empat kali, dia memiliki etos kerja yang sangat mirip.

“Atau saya harus mengatakan, Fernando memiliki etos kerja yang mirip dengan Sebastian, dan itu harus bersaing di level tertinggi, tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat, berada di performa tertinggi. Jadi saya mengerti.

“Bekerja dengan Fernando akan lebih mudah bagi saya. Saya ingin melakukan hal yang sama persis. Tinggal bagaimana Anda melakukannya, bagaimana Anda memperlakukan orang lain untuk mendapatkan hasil maksimal dari mereka. Itulah kuncinya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sergio Perez Berharap Lebih Lama di Red Bull Racing
Artikel berikutnya Charles Leclerc: Ferrari Sedikit di Belakang Red Bull

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia