Pabrikan Baru F1 Belum Jelas Kapan
Dalam beberapa kesempatan, Kepala Eksekutif (CEO) Formula 1 Stefano Domenicali menyebut sudah bicara dengan sejumlah pabrikan namun belum jelas kapan mereka akan bergabung.
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
Dengan perginya Honda pada akhir Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, berarti sejauh ini tinggal tiga pabrikan yang akan turun pada 2022, yakni Mercedes, Ferrari, dan Renault.
Untuk tim, Haas yang bergabung pada 2016 menjadi skuad terakhir yang benar-benar baru dan bukan dari mengakuisisi tim F1 lain. Jika ini berlanjut, reputasi F1 jelas dipertaruhkan.
Aturan baru F1 yang revolusioner memang akan diterapkan pada 2022. Tetapi dengan kondisi krisis ekonomi seperti saat ini, hampir mustahil ada pabrikan baru yang akan turun di F1 dalam waktu dekat.
Meskipun begitu, pernyataan bos baru Formula One Group (FOG) – promotor dan hak penyelenggara F1 – Stefano Domenicali memberikan harapan kepada penggemar bila ajang balap jet darat ini akan kembali semarak dan menarik.
“Saya sudah bicara dengan sejumlah pabrikan,” ucap mantan Prinsipal Tim Scuderia Ferrari itu seraya enggan menyebut merek. “Berita baiknya, pabrikan-pabrikan itu ingin tahu nilai atau value yang bisa mereka dapat dari platform F1.”
Masalahnya bukan hanya soal kemungkinan seperti apa platform teknis yang bisa F1 tawarkan ke pabrikan. Tetapi juga bagaimana F1 bisa mendongkrak citra pabrikan yang berencana turun.
Domenicali juga menjelaskan, salah satu tantangan terbesar bagi pabrikan saat ini adalah membuat citra mereka lebih segar, muda. Ada semacam perang antara pabrikan ‘’old school’’ yang konservatif dengan yang baru. Ini juga yang harus diakomodasi F1.
Stefano Domenicali menegaskan, F1 pun harus mampu mengimbangi kondisi yang terjadi. Mungkin yang paling krusial dilakukan F1 dalam waktu dekat adalah mengubah citra mereka menjadi lebih segar untuk meyakinkan pabrikan-pabrikan yang ingin ke F1.
Dari sinilah Domenicali melihat peluang bakal banyak pabrikan yang akan turun di F1. “Para pabrikan bisa menggunakan platform ini untuk menyegarkan citra sesuai yang mereka inginkan di masa depan,” tutur pria asal Italia, 55 tahun tersebut.
Stefano Domenicali memang memiliki pengalaman memimpin pabrikan mobil sehingga tahu apa yang mereka inginkan. Setelah memimpin Tim Ferrari F1, Domenicali menjadi Managing Director Lamborghini pada 2016-2020.
Domenicali kemudian menggantikan Chase Carey sebagai CEO Formula One Group pada 1 Januari 2021 lalu.
Apa yang diungkapkan Stefano Domenicali sebetulnya kontras dengan yang diutarakan bos Tim McLaren Andreas Seidl, beberapa waktu lalu.
“Jika Anda lihat secara keseluruhan, menurut saya sangat realistis bagi pabrikan untuk turun di Formula satu dalam waktu dekat atau beberapa tahun lagi,” kata pria asal Jerman, 45 tahun, tersebut.
“Investasi yang harus ditanamkan serta waktu yang Anda perlukan untuk membuat paket yang kompetitif akan sangat besar dan terlalu lama. Yang paling penting, pabrikan pasti akan menunggu seperti apa F1 berjalan dengan regulasi baru mulai 2022 nanti.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments