Pelanggaran Budget Cap, FIA Denda Red Bull Rp108 Miliar
FIA menjatuhkan hukuman denda sebesar 7 juta dolar Amerika (setara Rp108 miliar) dan pengurangan tes aerodinamika sebanyak 10% kepada Red Bull, yang terbukti melebihi batas anggaran F1 2021.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18
Glenn Dunbar / Motorsport Images
Pekan lalu, Christian Horner selaku Team Principal Red Bull bertemu dengan Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem di Austin, Texas untuk membahas pelanggaran budget cap.
Kedua belah pihak dikabarkan mencapai kesepakatan, yang mana Red Bull mengakui telah melanggar regulasi keuangan. Sebagai imbasnya tim didenda 7 juta dolar AS yang harus dibayar dalam 30 hari ke depan.
Selain itu, FIA juga mengurangi tes aerodinamika Red Bull sebanyak 10% dari dari Accepted Breach Agreement (ABA) yang diumumkan pada Jumat (28/10/2022) hari ini.
“Tidak ada tuduhan atau bukti bahwa Red Bull telah berusaha setiap saat untuk bertindak dengan itikad buruk, tidak jujur atau dengan cara curang, juga tidak dengan sengaja menyembunyikan informasi apa pun dari Cost Cap Administration,” bunyi pernyataan FIA.
Dalam temuan FIA, pengajuan laporan keuangan Red Bull berada di bawah batas anggaran. Namun, tim ditemukan melakukan pelanggaran prosedural karena secara tidak akurat mengecualikan dan/atau menyesuaikan biaya sebesar total 5.607.000 Poundsterling.
Dengan demikian, total anggaran yang diajukan Red Bull musim lalu adalah 118.036.000 Poundsterling, yang berarti melebihi batas anggaran sebesar 1.864.000 Poundsterling atau sebanyak 1,6%.
Red Bull menjelaskan kepada FIA bahwa 5,6 juta Poundsterling mencakup 13 area, seperti kontribusi jaminan sosial untuk staf, retribusi magang, biaya penggunaan unit listrik, dan kesalahan administrasi dalam perhitungan biaya yang dibebankan kembali ke Red Bull oleh Red Bull Powertrains
Team Principal Red Bull Racing, Christian Horner, di Formula 1 Grand Prix Amerika Serikat 2022
Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images
FIA juga menyatakan, jika Red Bull menerapkan perlakuan yang benar terhadap Kredit Pajak Nosional senilai 1,4 juta Poundsterling sebagai bagian dari pengajuan, maka hanya akan melebihi budget cap sebesar 432.652P Poundsterling atau 0,37%.
Pengurangan 10% tes aerodinamika akan diterapkan sehubungan dengan waktu pengujian terowongan angin yang diizinkan untuk tahun depan. Ini merupakan sanksi olahraga ringan berdasarkan regulasi keuangan untuk pelanggaran kecil dari batas anggaran.
Red Bull sedianya mendapatkan 70% dari tes aerodinamika atas kesuksesan merengkuh titel konstruktor F1 2022. Tetapi sekarang dengan adanya penalti olahraga, jatah pengujian turun menjadi sebanyak 63%.
Jika dua rival, Ferrari dan Mercedes, mempertahankan peringkat kedua dan ketiga dalam klasemen konstruktor tahun ini, maka mereka bakal memiliki sebesar 75% dan 80% untuk tes aerodinamika.
“Red Bull Racing telah menerima bahwa mereka telah melanggar: (i) Pasal 8.2(e) Regulasi Keuangan karena kegagalannya untuk mengajukan Dokumentasi Pelaporan Setahun Penuh yang akurat sehubungan dengan Periode Pelaporan Tahun Penuh 2021, dan (ii) Pasal 8.10(b) dari Regulasi Keuangan karena kegagalannya untuk menjaga Biaya Relevan di bawah Budget Cap 2021,” bunyi pernyataan FIA.
Dengan tercapainya Accepted Breach Agreement (ABA) antara FIA dan Red Bull, ini berarti kasus pelanggaran batas anggaran resmi ditutup.
Sementara itu, Horner dikabarkan akan menggelar konferensi pers pukul 11:30 siang waktu setempat di Meksiko pada Jumat (28/10/022).
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments