Pembalap F1 Geser Waktu Diskusi Terkait Insiden Crane Suzuka
Pembicaraan para pembalap Formula 1 dan FIA mengenai hasil investigasi terhadap isu keamanan dalam Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka ditunda hingga race weekend GP Meksiko.

Dalam dua minggu sejak kontroversi GP Jepang, di mana Max Verstappen akhirnya memenangi wet race yang disingkat, Federasi Automobil Internasional (FIA) melakukan investigasi terhadap prosedur keamaan.
Menjelang sesi latihan bebas (FP) GP Amerika Serikat di Austin, FIA merilis hasil laporan Suzuka, dengan temuan kuncinya adalah bahwa race control kehilangan jejak pilot AlphaTauri Pierre Gasly melakukan pit stop sebelum mengirim truk derek (crane) untuk memindahkan mobil Carlos Sainz dan Alex Albon.
Pejabat race control diketahui membuat keputusan tersebut terlalu dini dan Gasly juga mengemudi secara sembrono dalam situasi tersebut. Laporan FIA mencakup pula berbagai langkah yang bakal diambil guna mengimplementasikan pelajaran dari insiden di Suzuka.
Misalnya seperti mengembangkan sistem pesan baru untuk segera memperingatkan crane yang dikirim dalam keadaan apa pun dan pekerjaan di masa depan demi meningkatkan sistem otomatis sehingga race control dapat melacak semua mobil sambil tetap fokus membuat keputusan terkait keamanan.
Isu ini dan sisa temuan dalam laporan investigasi FIA serta pelajaran utama sejatinya akan didiskusikan dengan pembalap selama pengarahan rutin setelah latihan bebas hari Jumat GP Amerika Serikat di Austin.
Tetapi Motorsport.com memahami bahwa ketika titik ini dicapai oleh FIA selama briefing, para pembalap memutuskan mereka butuh lebih banyak waktu membahas laporan lengkap tanpa tekanan race weekend.
Pembalap Ferrari Carlos Sainz, yang meraih pole di COTA, menjelaskan jika penundaan dilakukan hingga akhir pekan di Meksiko, 4-6 November, karena banyak pilot yang belum membaca laporan secara lengkap.
“(Kami butuh) tiga atau empat hari ini (antara balapan Austin dan Mexico City) untuk membacanya dan (kemudian) memberi komentar dengan tim kami dan semua orang yang terlibat, melihat ide lain apa yang bisa kami dapatkan,” kata Sainz.
“Tetapi, visibilitas dibahas (dalam laporan FIA), yang bagi saya sebenarnya hampir lebih penting daripada yang lain,” tambah pembalap asal Spanyol, salah satu yang mengalami crash dalam akhir pekan di Jepang.

Pole man Carlos Sainz, Ferrari, Max Verstappen, Red Bull Racing, dalam konferensi pers
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Bintang Red Bull Racing Max Verstappen, yang turut hadir dalam konferensi pers setelah sesi kualifikasi, mengatakan dirinya sepakat dengan Sainz, bahwa masalah utama dalam race di Suzuka adalah visibilitas.
“Saat saya melewati mobil Carlos (Sainz) dengan traktor atau crane (di trek) – apa pun Anda menyebutnya – Anda bisa melihat benda itu (sebagai pembalap yang memimpin di belakang safety car pada tahap awal lomba),” ujar Verstappen.
“Tetapi, ketika Anda berada di belakang (dalam rombongan) dan tidak ada yang memberi tahu Anda atau berkomunikasi dengan tim bahwa ada crane di trek dan Anda tiba-tiba keluar dari cipratan air (itu sangat berbahaya.
“Karena inilah yang Anda lakukan jika berada di belakang sebuah mobil, Anda mencoba ke kiri atau kanan untuk mendapatkan visibilitas lebih jelas. Bila Anda tak tahu ada crane di trek, maka saya bisa memahami orang-orang menjadi sangat kesal.
“Jadi, itu (visibilitas dan komunikasi) saya pikir pastinya apa yang akan berubah di masa depan bila situasi serupa terjadi lagi. Ini adalah topik berkelanjutan dan menurut saya bukan hal yang bisa Anda selesaikan semalam.”

Mobil Carlos Sainz, Ferrari F1-75, dipindahkan dengan sebuah truck usai crash
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.