Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pembalap Formula 1 Ajukan Solusi untuk Track Limit

Aturan track limit menjadi topik yang hangat dibicarakan musim ini. Pro dan kontra merebak menyusul pengaplikasiannya di dunia balap. Mayoritas pembalap F1 kurang suka dengan hal itu.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B

Charles Coates / Motorsport Images

Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula 1 memberlakukan regulasi untuk keamanan. Para pembalap akan mendapat penalti ketika melewati garis putih sebagai pembatas lintasan.

Pilot Red Bull Racing, Max Verstappen, jadi korbanny. Ia kehilangan peluang menang di Bahrain dan pole position di Portugal akibat melintasi garis putih.

Tentu saja, hal itu membuat pembalap lain ketar-ketir karena catatan waktu terbaik mereka bisa saja dihapus akibat tak sengaja melewati pembatas. Selain itu, pengawasan track limit hanya beberapa sektor tertentu. Kemungkinan tidak presisi sangat besar karena tidak melibatkan sensor, hanya bermodalkan video.

Salah satu contoh keputusan yang kurang akurat dalam kiprah Lewis Hamilton di GP Bahrain lalu. Pembalap Mercedes itu tetap bisa jadi pemenang padahal melewati garis putih Tikungan 4 berkali-kali.

Sementara, Verstappen yang melakukan pelanggaran serupa  di titik yang sama terpaksa menyerahkan posisi pemimpin lomba kepada rivalnya itu. Alasan perbedaan perlakuan adalah saat Hamilton melintas, sektor itu tak diawasi.

Situasi tersebut tentu saja membuat pembalap lain kebingungan. Mereka melihat track limit seharusnya diterapkan dengan cara berbeda.

Duo Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr., menyarankan solusi yang lebih baik daripada sekadar garis putih.

Baca Juga:

“Saya ingin kerb jadi pembatas trek karena kami bisa merasakan getaran di sana,” ujar Leclerc. “Di sisi lain, kami duduk sangat dalam di mobil sehingga sulit menentukan apakah selisih dua centimeter dari garis putih atau tepat di atas garis putih.”

Sainz memilih batas trek terbuat dari gravel atau rumput. Jadi para pembalap sadar untuk tidak berbuat kesalahan.

“Saya memilih gravel di belakang kerb. Jika Anda membuat kesalahan, selesai. Saya kira FIA dan setiap orang sadar kalau arah lintasan modern sekarang mungkin tak ideal,” katanya.

“Bagi saya, solusi terbaik adalah gravel atau rumput di belakang kerb. Kemudian kita tak perlu mendiskusikan tentang garis putih atau kerb.

Leclerc menambahkan agar regulasi tersebut diterapkan secara konsisten. “Saya kira kami para pembalap setuju dengan itu. Sejujurnya, saya tidak peduli apakah itu garis putih, kerb atau apa pun,” ia menandaskan.

George Russell yang menjabat sebagai presiden Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA) turut angkat bicara mengenai track limit. Meski mencoba bersikap netral, ia menilai perlu ada perubahan.

“Saya bicara sebagai pembalap dan bukannya presiden GPDA. Saya harus mengatakan sangat sulit dan saya bersimpati dengan FIA karena mereka membuat lintasan lebih aman. Ini prioritasnya, tapi itu alasan kenapa track limit ditentang selama beberapa musim. Topik ini lebih dari Formula 1,” ucapnya.

“Formula 1 dapat memasang kamera dan sensor, tapi kategori di bawahnya tak punya kesempatan melakukan itu. Saya pikir perlu perubahan global untuk semua trek ini. Saya tak punya solusi untuk situasi ini. Anda tidak bisa melakukan segala yang diinginkan pada satu waktu.”

Pembalap Williams tersebut akan mengajak koleganya berdiskusi pada balapan mendatang. Mereka akan memberikan masukan yang membuat semua nyaman sekaligus aman.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Villeneuve Yakin Hamilton Bakal Banyak Melakukan Blunder Musim Ini
Artikel berikutnya Kembangkan Bisnis, Hamilton Pakai Jasa Media Talent Manager Kenamaan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia