Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pemenang Dua Balapan F1 Jean-Pierre Jabouille Meninggal

Mantan pembalap Formula 1 asal Prancis, Jean-Pierre Jabouille, meninggal dunia pada Kamis (2/2/2023), di usia 80 tahun

1018443861-SCH-19790701-RS_1979_Jabouille_French_GP_009

Pembalap asal Paris, yang meraih gelar Formula 2 Eropa pada 1976, melakukan 49 kali start di F1 antara 1975 dan 1981, dan memulai debut penuhnya di Grand Prix Prancis 1975 untuk Tyrrell.

Namun, Jabouille akan selalu identik dengan Renault, mobil yang ia kendarai di sebagian balapannya.

Pada 1979, ia mempersembahkan kemenangan Formula 1 pertama bagi Renault dalam Grand Prix Prancis di Dijon-Prenois.

Kemenangan ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi Renault, tetapi juga merupakan kemenangan grand prix pertama untuk mesin turbocharged.

Jabouille memulai balapan dari posisi terdepan - yang pertama dari tiga balapan - bersama rekan setimnya Rene Arnoux dan kemudian melesat untuk meraih kemenangan dengan selisih waktu 14 detik.

Balapan ini paling diingat karena pertarungan mendebarkan di tahap akhir untuk memperebutkan posisi kedua, dengan Arnoux dan Gilles Villeneuve bertarung dalam duel ketat hingga bendera finis.

Jabouille meraih kemenangan kedua dan terakhirnya setahun kemudian di Grand Prix Austria.

Dikenal sebagai pembalap yang kurang beruntung, serentetan masalah keandalan menghalanginya untuk meraih lebih banyak kesuksesan di F1, karena ia hanya melintasi garis finis pada 10 dari 49 balapan.

Patah kaki di Grand Prix Kanada kemudian memotong kariernya. Setelah retire dari Grand Prix Spanyol 1981 bersama Talbot, ia memutuskan untuk berhenti berkiprah di F1.

Dengan merek Prancis Alpine, Renault, Matra dan Peugeot, Jabouille juga mengikuti Le Mans 24 Hours sebanyak 13 kali antara 1968-1993. Ia menginjak empat podium secara keseluruhan.

Jabouille pensiun dari dunia balap setelah Le Mans 1993, di mana ia menempati posisi ketiga bersama Philippe Alliot dan Mauro Baldi sebagai bagian dari finis 1-2-3 yang bersejarah untuk Peugeot Sport dengan prototipe Peugeot 905 yang ikonik.

Jabouille kemudian menggantikan Jean Todt dari Ferrari sebagai pemimpin Peugeot Sport dan berperan penting dalam masuknya merek ini ke ajang F1 sebagai pemasok mesin. Meskipun meraih beberapa podium dengan McLaren pada 1994, Jabouille digantikan pada 1995.

Ia kemudian mendedikasikan dirinya untuk balap sportscar di Prancis. Alain Prost menulis di Instagram,  "Tahun yang kelam bagi F1 Prancis dan momen kesedihan yang luar biasa. RIP Jean Pierre! Anda adalah teman sejati dan juga mentor ketika saya memulai (balapan). Nasihat dan analisis Anda sangat berharga bagi saya.

Tim Renault termasuk Jean Sage, Chief Tim Renault , merayakan  kemenangan pertama Jean Pierre Jabouille sekaligus sukses perdana dalam Grand Prix.

Tim Renault termasuk Jean Sage, Chief Tim Renault , merayakan kemenangan pertama Jean Pierre Jabouille sekaligus sukses perdana dalam Grand Prix.

Foto oleh: Sutton Images

"Olahraga motor Prancis berhutang banyak padamu! Anda layak mendapatkan lebih banyak lagi. Kami harus dan akan mengenang Anda sebagai seorang pionir, seorang pria dengan kejujuran dan ketulusan yang luar biasa!"

Pada Kamis malam, tim Alpine F1 memberikan penghormatan kepada Jabouille dalam sebuah pernyataan, "BWT Alpine F1 Team sangat sedih mendengar kabar meninggalnya Jean-Pierre Jabouille.

"Seorang pembalap yang rendah hati, insinyur yang brilian, dan pelopor olahraga kami. Jean-Pierre adalah seorang pembalap sejati. Dia mempelopori perjalanan Renault ke F1 pada 1977 dengan sikapnya yang tangguh dan berani melakukan sesuatu.

"Dia adalah pemenang Grand Prix pertama Renault pada 1979, sebuah momen penting dalam perjalanan Renault di Formula 1. Tekad dan dedikasinya untuk sukses menginspirasi banyak orang, dan nilai-nilai ini tetap menjadi inti dari tim saat ini dengan warna biru Alpine.

"Kami berada di posisi kami saat ini karena Jean-Pierre dan warisannya tetap hidup. Kami ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman dekatnya.

“Terima kasih banyak untuk semunya, Jean-Pierre.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIA Buka Pendaftaran Tim Baru yang Ingin Gabung F1
Artikel berikutnya Horner Akui Red Bull Mulai Terimbas Sanksi Pelanggaran Cost Cap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia