Penambahan Bobot Mobil Bikin Pit Stop Lebih Lambat
Kenaikan berat mobil F1 2022 diyakini prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, menghabisi era pit stop kilat.

Perubahan desain, penggunaan ban berdiameter 18 inci dan perbaikan langkah keselamatan membuat bobot mobil bertambah 43 kg dari sebelumnya, 752 kg. Kemungkinan ada tambahan 3 kg karena beberapa perangkat ternyata lebih berat dari perkiraan.
Selain itu, diameter ban membesar ditambah penutup menimbulkan kerumitan saat penggantian dan pemasangan. Red Bull, pemenang F1 DHL Fastest Pit Stop Award empat tahun beruntun, bakal sangat terpukul.
Sejak awal, Horner mengingatkan anak buahnya jika trofi itu akan sulit didapatkan lagi musim depan.
“Pit stop sedikit melambat sedikit. Ban lebih berat, tentu saja, kami punya cakram roda di dalamnya sekarang,” ujarnya.
“Jadi saya ragu kami akan bisa melakukan pit stop dua detik, tapi semoga kami bisa lebih rendah dari dua detik, itu akan sangat solid.
“Berkat jack man belakang, Olaf (Janssen), dia salah satu kru terbesar dari tim berdasarkan tinggi. Dia besar, orang Afrika Selatan yang kuat, karena Anda butuh sedikit kekuatan otot untuk membuat mobil turun ke lintasan.”
Ukuran dan bobot mobil yang meningkat dipastikan akan merepotkan pembalap. Mereka harus belajar lagi mengontrol mobil dengan downforce baru.
“Mobil-mobil ini sangat masif, mereka seperti kapal, terutama di tikungan kecepatan rendah. Mereka hampir 800 kg, mereka lebih berat 50 kg dari tahun lalu, mereka lebih besar dan panjang. Namun, pada tikungan kecepatan tinggi, mereka kencang, kalau tidak sedikit lebih kencang,” tuturnya.
“Tentu, mereka harus beradaptasi untuk mempelajari karakter mobil, downforce, regulasi baru, tapi luar biasa seberapa cepat mobil-mobil beradaptasi.”

Sergio Perez, Red Bull Racing RB18 melakukan pit stop
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Red Bull melakukan modifikasi paket aero, Sabtu (12/3/2022). Dua pembalapnya mampu mencatatkan waktu tercepat. Sergio Perez unggul di sesi pagi, sedangkan Max Verstappen menguasai best lap secara keseluruhan.
“Sergio tampak gembira dengan karakteristik mobil dan waktu lap kali ini tampak masuk akal. Tetap saja, sulit menarik kesimpulan, yang kami bisa lakukan adalah fokus pada program sendiri,” ia menuturkan.
“Kami sedang mengerjakan sesuai umpan balik pembalap dan mendapatkan data, itu tampaknya bertingkah seperti yang kami harapkan.”
Horner mewaspadai kebangkitan Ferrari dan dua tim lain, seperti McLaren serta Williams. Ia yakin kalau Mercedes sengaja menyembunyikan kecepatan.
“Satu hal yang konsisten setiap kali Ferrari di trek, itu tampak kompetitif. Saya memikirkan McLaren ketika melaju terlihat kompetitif. Tapi, hasilnya mustahil diprediksi,” ia menjelaskan.
Tes F1 Bahrain: Max Verstappen Tak Tertandingi
Lewis Hamilton Nilai Mercedes Belum Bisa Buru Kemenangan
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.