Pengemudi Safety Car F1 Buka Suara soal GP Belgia
Bernd Maylander selaku pengemudi Safety Car mengungkapkan pendapatnya soal situasi lomba Formula 1 Grand Prix Belgia, Minggu (29/8/2021).
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Banyak penggemar Formula 1 di media sosial menyebut Bernd Maylander seharusnya berhak mendapat gelar ‘Driver of The Day’ di GP Belgia. Pasalnya, ia menjadi pengemudi yang memimpin ‘balapan’ selama 4 jam balapan, dari start sampai finis.
Pria asal Jerman itu pun hanya tertawa mendengar kabar tersebut. “Ini juga kali pertama bagi saya menghadapi situasi seperti ini. Terima kasih atas perhatiannya. Saya hanya melaksanakan tugas,” ucap Maylander seperti dikutip Speedweek.
“Saya bekerja dalam tim yang bagus. Tim yang bagus jelas memberikan kenyamanan dalam bekerja.”
Bernd Maylander, yang mulai menjadi pengemudi Safety Car sejak 2000 dan hanya empat kali absen, jelas paham benar kondisi lintasan yang layak atau tidaknya untuk balapan sekelas Formula 1.
Saat semua penggemar, pembalap, dan tim-tim menunggu kabar baik dari Race Control yang dikomandoi FIA Race Director Michael Masi, Maylanderlah yang harus lebih dulu mengecek kondisi lintasan Spa-Francorchamps, Minggu lalu.
Safety Car, Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B
Baik publik maupun pembalap tentu kecewa akhirnya mendapati GP Belgia mencetak rekor yang sangat tidak diinginkan, balapan terpendek dalam sejarah F1.
Namun begitu, keselamatan pembalap jelas paling utama. Formula 1 harus memprioritaskan faktor keselamatan para pembalap.
Memang, tidak sedikit penggemar yang berpendapat Formula 1 adalah olahraga dengan risiko tinggi. Karena itu, semua tim maupun pembalap harus siap menghadapi kondisi apa pun, termasuk cuaca buruk berupa hujan lebat.
Kendati demikian, Maylander memiliki analisis tersendiri soal situasi menjelang lomba GP Belgia yang tertunda hingga lebih dari tiga jam, sebelum akhirnya hanya digelar sebanyak satu lap dengan waktu 3 menit dan 27 detik!
Maylander mengaku, kondisi lintasan Spa memang benar-benar tidak memungkinkan. Padahal, ia menggeber Mercedes AMG GT R Safety Car yang jauh lebih berat (berat kotor 1.615-1.645 kg) dibanding mobil-mobil F1 (berat minimal 768 kg).
Dengan mobil yang jauh lebih berat dan grip ban maksimal itu, Maylander mengaku masih kesulitan mengendalikan Safety Car di lintasan sepanjang 7,004 km yang sangat basah itu. Maylander pun menyebut, kondisi semakin buruk pada upaya keduanya.
“Kami mencoba untuk start, lalu berhenti, dan mendengarkan masukan pembalap. Saya juga bilang, kadang hujan di Spa lebih deras lagi dibanding Minggu lalu,” ujar mantan pembalap DTM itu.
“Itulah mengapa saya katakan, semua keputusan yang diambil sudah benar. Saat saya memimpin rolling start untuk kali kedua, kondisi lebih buruk dibanding sebelumnya.”
Bernd Maylander menyebut, jarak pandang (visibility) menjadi masalah utama yang dikeluhkan pembalap. Seiring berjalannya waktu F1 untuk mengejar tenggat 3 jam toleransi sesuai regulasi, hydroplaning menjadi tambahan problem.
Pada saat bersamaan, kamera juga menunjukkan di titik mana saja air menggenang di sirkuit. Mereka yang pernah menyaksikan GP Malaysia 2009 pasti tahu hasil jika lomba tetap dipaksakan dalam kondisi lintasan seperti itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments