Pengemudi Safety Car F1 Terintimidasi oleh Hamilton
Bernd Maylander, pengemudi safety car kawakan di Formula 1, mengakui kerap terintimidasi oleh Lewis Hamilton.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Mantan juara 24 Hours Nurburgring itu banting setir jadi sopir safety car sejak 2000. Ia telah membantu kelancaran balapan dalam 400 grand prix.
Pengalaman membuat pengemudi berusia 49 tahun itu dengan mudah memimpin serombongan mobil F1 saat trek dinetralisir.
“Yang terbaik bagi saya, saya adalah mantan pembalap, jadi mengemudi secepat mungkin itu lebih mudah karena Anda harus selalu fokus pada lap secara personal. Anda punya pace balapan yang bagus. Walau begitu, tetap saja safety car terlalu lamban bagi Formula 1,” ia menuturkan dalam podcast Beyond The Grid.
“Kapan Anda harus melambat, itu dipandu manajemen balapan yang sudah punya pandangan tentang sirkuit secara keseluruhan. Mereka tahu di mana posisi mobil terakhir masuk, katakan begitu. Mereka memandu saya, ‘Bernd, Anda harus melambat sedikit, mobil terakhir baru bergabung kedua dari belakang’.
“Ini bagaimana kami mengelola kecepatan. Di tikungan, di titik pengereman, saya selalu ada di batas. Tapi di garis lurus, saya santai, kadang terlalu (santai), hanya melaju 150 km/jam atau 140 km/jam.”
Pria yang mengendarai Mercedes-AMG GT R tersebut, mengungkapkan kesulitan yang dialami selama ada di trek. Salah satunya ketika berada di depan Lewis Hamilton.
Insting menyerang juara dunia F1 tujuh kali itu kerap membuat Maylander grogi saat mesti mengatur kecepatan.
“Kadang sulit dengan Lewis Hamilton di belakang saya, karena dia selalu menyerang. Dia mempercepat, dia mengerem, kadang dia sangat dekat dengan mobil,” katanya.
“Gaya membalapnya, dia melakukan segalanya untuk menjaga ban mobilnya dalam temperature tepat. Kadang saya kehilangan dia di spion, saya tak tahu apakah dia di kiri atau kanan saya karena dia ada di titik buta. Itu tergantung pada pembalap, pada akhirnya. Saya sangat berhati-hati.”
Pria Jerman tersebut membandingkan karakter pembalap-pembalap lain, dari masa lalu dan sekarang.
“Michael (Schumacher) cukup tenang, tapi juga keras. Valtteri Bottas sangat keren, dia selalu menggunakan jarak yang sama dengan safety car. Max (Verstappen), saya harus mengatakan, jangan mendorong saya juga,” ujarnya.
“Nico Rosberg sangat kalem di belakang saya, selalu ada di jarak tepat. Sebastian Vettel kadang sulit juga, sama seperti Lewis, tapi Lewis yang paling berat. Bagi saya, itu tidak mengubah sesuatu, meski dengan Lewis, mungkin saya perlu lebih sering melihat spion.”
Maylander jengkel ketika mengetahui para pembalap mengeluhkan kecepatan safety car. Padahal, bukan kemauannya berada dalam pace itu.
“Saya bisa mengatakan kepada kru komunikasi, ‘Izinkan saya mendengar para pembalap juga’. Tapi, apa yang dikatakan para pembalap tidak masuk akal,” ia mengungkapkan.
“Kadang teman-teman saya mengirim pesan selama balapan, ‘Lewis sudah mengeluh bahwa Anda terlalu lamban, itu benar?’. Saya tentu tidak membacanya ketika mengemudi, saya baru membacanya setelah balapan.
“Saya bisa mengerti kadang, jika dia unggul 10 detik, kehilangan keuntungan dan safety car berjalan lamban, dia frustrasi. Tapi pada akhirnya, dia paham bahwa kalau itu hanya mobil jalanan yang cepat, bukannya mobil balap.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments