Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Penjelasan Mercedes Hanya Ganti ICE Mobil Lewis Hamilton

Mercedes akhirnya menjelaskan soal keputusan tak mengganti power unit Lewis Hamilton di F1 GP Turki. Mereka beralasan langkah tersebut tidak akan memberi keuntungan terkait keandalan.

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Juara dunia F1 tujuh kali itu pun dijatuhi penalti 10 grid karena Mercedes mengganti salah satu komponen mesin, ICE (internal combustion engine) untuk akhir pekan ini, di Istanbul Park.

The Silver Arrows lebih memilih sanksi itu daripada Hamilton mesti start dari belakang akibat menggunakan mesin baru.

Trackside engineering director Mercedes, Andrew Shovlin, menegaskan timnya tak mendapat lonjakan performa signifikan jika ganti mesin sekarang.

“Kami melakukan simulasi semua balapan hingga akhir musim. Ada keseimbangan dan risiko dari isu keandalan, dan jelas bahwa hal yang tidak ingin Anda lakukan adalah gagal selama balapan dan kemudian mendapat penalti,” katanya kepada Sky Sports F1.

Baca Juga:

“Kemudian, ada elemen performa karena power unit kehilangan sedikit tenaga kuda dalam hidupnya. Penalti 10 posisi adalah bagian yang paling berkontribusi terhadap elemen keandalan dan performanya adalah ICE itu sendiri, jadi lebih baik diganjar 10 posisi daripada mulai dari belakang.”

Selain ICE, bukan tak mungkin akan ada elemen lain yang diganti. Keputusan akan diambil setelah melihat hasil kualifikasi Hamilton.

“Sepertinya tidak mungkin. Ada banyak pekerjaan yang cukup mengganggu ketika Anda mulai mengubah semua elemen itu selama balapan akhir pekan, jadi kami sangat gembira dengan keputusan yang kami ambil sejauh ini dan sepertinya, kami akan tetap bertahan dengan itu,” Shovlin melanjutkan.

Terkait dengan Valtteri Bottas yang tak sanggup mencapai podium setelah start P16 di GP Rusia, Shovlin berharap pembalap Finlandia itu menorehkan rapor lebih baik. Ekspektasi serupa juga diberikan untuk Hamilton.

Lewis Hamilton, Mercedes, talks with members of his team

Lewis Hamilton, Mercedes, talks with members of his team

Photo by: Steve Etherington / Motorsport Images

Pilot Inggris tersebut pernah menunjukkan penampilan ‘gila’ pada GP2 Turki 2006. Saat itu, Hamilton sempat melintir sehingga terlempar ke peringkat ke-19. Namun, ia berhasil menerobos garis finis pada urutan kedua.

“Mengetahui betapa mudahnya menyalip, yang sebenarnya sangat sulit karena Anda tahu di benak Anda, yang mana trek yang bagus untuk dilalui,” Shovlin menjelaskan.

“Sochi memiliki trek lurus sangat panajng, tapi kami kerepotan dengan understeer dan itu membuat sulit. Tapi, ini adalah sebuah sirkuit, Anda akan mengingat Lewis di GP2, di mana dia merasa ada kesempatan di sini, jadi seharusnya itu membuat hari Minggu menyenangkan.”

Hamilton menguasai sesi latihan bebas, Jumat (8/10/2021), dan ini bisa dibaca sebagai sinyal bahwa ia ingin bersaing untuk podium, meski posisi start kurang menguntungkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP2 F1 GP Turki: Hamilton Mendominasi Jumat, Leclerc Impresif
Artikel berikutnya Finis P5 pada FP2, Max Verstappen Tak Miliki Banyak Data

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia