Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Perang ban malah perburuk kualitas balapan

Sejumlah tim Formula 1 meyakini kembalinya perang ban justru akan membuat kualitas balapan lebih buruk dibandingkan dengan satu pemasok tunggal seperti sekarang.

Pirelli technicians work on some tyres

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Sejak 2007, F1 hanya memiliki satu pemasok ban tunggul, dengan Pirelli menggantikan peran Bridgestone dari 2011 hingga sekarang. Pabrikan asal Italia itu juga sudah memperpanjang kontrak sampai 2023.

Sebelumnya, Pirelli menyatakan kesiapan mereka jika F1 memilih kembali menghadirkan dua pemasok ban atau lebih. Namun, ide itu ditentang oleh beberapa tim.

"Ide dua pemasok ban atau lebih tidak cocok dengan model yang ada dalam generasi Formula 1 saat ini," ucap kepala teknisi Red Bull, Paul Monaghan.

"Kita tidak mengetes ban setiap minggunya, dan dari segi performa, bisa dibilang ban bukanlah faktor pembeda, jadi filosofi yang bekerja saat ini adalah memiliki pemasok tunggal.

"Jika kita punya lebih dari satu pemasok ban, maka semua rencana yang ada saat ini dan di masa mendatang harus diubah.

"Untuk saat ini, kami tidak siap jika F1 memilih jalur itu."

Baca Juga:

Dalam 30 tahun terakhir, F1 beberapa kali bergantung pada satu pemasok ban seperti Goodyear (1992-1996), Bridgestone (1999-2000, 2007-2010), dan Pirelli (2011-sekarang).

Direktur teknis Racing Point, Andrew Green, bersikukuh bahwa perang ban hanya akan memperburuk kualitas balapan.

"Saya pikir ide lebih dari satu pemasok ban bertentangan dengan etos merapatkan grid dan meningkatkan kualitas pertunjukkan," ujarnya. "Saat ini kami semua punya ban yang sama, dan kami bisa melakukan pekerjaan yang sama, dari baris grid depan hingga belakang.

"Menurut saya, tim yang mampu mengoptimalkan ban dengan baik memang sepatutnya mendapat keuntungan. Jadi jujur saja, saya pikir itu bukanlah ide yang tepat."

Terakhir kali perang ban terjadi dalam kejuaraan F1 adalah pada musim 2001 hingga 2006. Dari enam musim tersebut, dua di antaranya didominasi oleh Ferrari yang bermitra dengan Bridgestone.

"Kita tidak boleh lupa, meskipun dulu ada perang ban, terkadang ada satu tim yang masih bisa mendominasi sepanjang musim," kata bos tim McLaren, Andreas Seidl.

"Jadi saya tidak yakin itu bisa menjadi solusi. Jadi saya pikir yang terpenting saat ini adalah melakukan pertemuan, dengan FIA dan FOM, lalu mengambil waktu untuk benar-benar memikirkan apa yang kita inginkan dari ban untuk tahun depan dan 2021."

Motorhome Pirelli
Mario Isola, Racing Manager, Pirelli Motorsport
Sebastian Vettel, Ferrari, Mario Isola, Racing Manager, Pirelli Motorsport
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lewat Twitter, Rich akhiri kontrak sponsor Haas
Artikel berikutnya Satu-satunya cara McLaren saingi tiga besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia