Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Perez Ingin Bahas "Gentleman’s Agreement" dengan Seluruh Pembalap F1

Pembalap Red Bull Racing, Sergio Perez, sangat ingin para pembalap Formula 1 membahas "gentleman's agreement" yang ada saat sesi kualifikasi.

Lando Norris, McLaren MCL35M, Valtteri Bottas, Mercedes W12, Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, and Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Para pembalap F1 memiliki kesepakatan untuk tidak melewati mobil lain saat ingin melakukan hot lap dalam kualifikasi.

Namun, sejumlah driver melakukan overtake pada out lap mereka di akhir kualifikasi Grand Prix Azerbaijan. Hal itu untuk mencoba dan mendapatkan posisi yang tepat agar mendapat tarikan dari mobil di depannya.

Karenanya tidak mengherankan jika beberapa kejadian kerap merugikan pembalap lain, karena waktu yang tidak cukup dan insiden yang terjadi, seperti di Sirkuit Baku.

Perez menjadi salah satu yang mengalami kerugian besar dalam Q3, ia gagal merebut grid start terbaik saat percobaan terakhir.

Pria asal Meksiko itu pun ingin para pembalap membahas tentang gentleman's agreement di kualifikasi, terutama pada menit-menit terakhir.

“Pada dasarnya, kami semua masuk ke trek pada saat yang sama, dan orang-orang menciptakan celah. Tetapi kemudian orang lain menyalip, tidak menghormati kesepakatan tersebut,” ujar Perez.

“Itu hanya membuat segalanya sedikit lebih sulit. Kami tidak menempatkan lap terbaik ketika itu benar-benar dihitung. Sesederhana itu.

“Beberapa pembalap bisa menghormati kesepakatan itu. Tapi tidak semua.”

Baca Juga:

Saat ini, tidak ada keputusan resmi yang mengatur pembalap ketika ingin melakukan attack mode di kualifikasi.

Perez mengakui, hal ini menyulitkannya untuk mengetahui bagaimana pembalap bertindak, dan ia yakin itu perlu didiskusikan pada briefing berikutnya.

“Kekacauan benar-benar dimulai ketika orang-orang mulai menyalip menjelang akhir sesi, dan tahu harus mempertahankan posisi dan mencoba menciptakan celah,” ucapnya.

“Ini seperti kemacetan. Tiba-tiba segalanya menjadi semakin buruk. Ini sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir.

"Mungkin ini sesuatu yang perlu kami diskusikan sebagai pembalap dan lebih masuk akal tentang hal itu. Terutama saat kualifikasi, kami harus lebih menghormati dan lebih sadar ini dapat membuat orang lain kesulitan.

“Ini sangat layak untuk didiskusikan, untuk melihat bagaimana perasaan semua orang tentang hal itu. Ada beberapa pembalap yang benar-benar menghormatinya, dan Anda benar-benar bisa Anda percara. Tapi ada beberapa yang tidak.

“Jadi, saya pikir mungkin ada baiknya untuk mengangkatnya kembali dan mendiskusikannya bersama. Melihat apakah itu sesuatu yang kami pikir harus terjadi.”

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Salah satu pembalap yang dikritik karena melanggar kesepakatan itu adalah rookie Haas, Nikita Mazepin, yang melewati antrian kualifikasi di Bahrain.

Mazepin mengatakan gentleman's agreement tidak berhasil setelah ia menerima penalti grid di Spanyol. Namun, ia membenarkan bahwa hal tersebut harus didiskusikan.

“Situasinya sangat jelas bagi saya,” kata Mazepin.

“Tetapi dalam hal ini, saya hanya ingin berbicara kepada semua orang yang telah mengkritirk saya dan meminta mereka untuk mengkritik orang-orang yang melanggar kesepakatan di Baku. Aturan itu berlaku untuk semua pembalap.

“Saya melihat yang terbaik dalam olahraga ini melakukannya, seperti Lewis Hamilton, dan Checo, dan ya, saya tidak melihat banyak diskusi terjadi di sana.

“Tak perlu ambil pusing. Mari kita pilih jalur yang ingin dilewati di F1.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Pirelli Ungkap Hasil Investigasi Penyebab Pecah Ban di Baku
Artikel berikutnya Jelang F1 GP Prancis, Red Bull Dibayangi Catatan Belum Pernah Menang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia