Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pertaruhan Mick Schumacher di F1 GP Jepang Gagal Berbuah

Pembalap Haas Mick Schumacher berhasil masuk zona poin dalam race F1 GP Jepang setelah melakukan pertaruhan ban yang berisiko. Pada akhirnya strategi itu terbukti keliru.

Mick Schumacher, Haas F1 Team

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Awalnya, Mick Schumacher tampak memiliki peluang besar untuk bisa mencetak poin lagi dalam Grand Prix Jepang di Suzuka International Racing Course, Minggu (9/10/2022).

Tetapi pertaruhan berisiko dengan strategi akhirnya mendaratkan pembalap muda kebangsaan Jerman tersebut di urutan terbelakang. Schumacher naik satu tingkat ke P17 setelah Pierre Gasly (AlphaTauri) dapat penalti 20 detik.

Juara Formula 2 2020 tersebut sebenarnya melakukan start yang bagus. Ia mampu naik lima posisi pada lap pertama, menempatkan Schumacher di urutan ke-10, yakni batas akhir zona poin. Tetapi, race distop karena cuaca ekstrem.

Ketika balapan dilanjutkan dalam kondisi cuaca yang lebih baik, Mick Schumacher tetap berada di sirkuit menggunakan ban basah ketika seluruh rival sudah beralih ke ban intermediate, membuat mereka bisa melaju lebih kencang.

Baca Juga:

Pada satu titik, Schumacher berada di tiga besar, zona podium, dan berpikir Safety Car keluar di lap-lap berikutnya karena kondisi trek dan efek ban intermediate pembalap lain. Tetapi harapan itu tak terjadi.    

Alhasil, ini membuat pertaruhan berani putra dari pembalap legendaris pemilik tujuh gelar juara dunia F1, Michael Schumacher, tersebut berantakan, membuyarkan semua peluang bagus yang sempat hadir.

Ia akhirnya menyerah dan melakukan pit telat untuk mengambil set ban intermediate pada lap ke-11. Itu enam putaran lebih lambat dari Sebastian Vettel (Aston Martin), yang pertama menggunakannya dan berhasil finis keenam.   

Setelah balapan, muncul pertanyaan apakah tim mengambil risiko mempertahankan ban basah karena mengetahui strategi ini tidak ada ruginya dicoba, Schumacher tidak setuju.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, menyalip Mick Schumacher, Haas VF-22, untuk memimpin F1 GP Jepang 2022

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, menyalip Mick Schumacher, Haas VF-22, untuk memimpin F1 GP Jepang 2022

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

“Saya tidak akan mengatakan seperti itu. Maksud saya, kami memang tidak akan rugi. Hanya saja, tetap sangat disayangkan karena kami sudah berada di zona poin,” kata Schumacher.  

“Saya tidak tahu apakah Anda bisa mengatakannya seperti itu, tetapi kami tidak bereaksi cukup cepat, sebab kami lihat orang-orang pit stop. Saya kira selalu lebih mudah untuk memiliki pandangan.”

Mick Schumacher merasa balapannya di Suzuka akan sangat menjanjikan seandainya saja Safety Car, yang diharapkannya, mengintervensi. Tetapi itu tidak terjadi dan sang pilot kecewa finis tanpa poin.

“Segalanya akan sangat berbeda (bila itu terjadi) dan kami bakal sangat senang. Namun, saat ini, karena tidak ada hal tersebut dan kami kehilangan kesempatan bagus untuk dapat mencetak poin.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dapat Poin di Suzuka Tidak Ubah Nasib Nicholas Latifi
Artikel berikutnya FIA Perlu Perketat Margin Pelanggaran Kecil Budget Cap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia