Perubahan Albert Park Bakal Suguhkan Balapan Berbeda

Sirkuit jalanan Albert Park akhirnya kembali menjadi tuan rumah GP Australia, seusai penyelenggara terpaksa membatalkan lomba F1 lantaran pandemi Covid-19 pada musim 2020 dan 2020.

Memanfaatkan pembatalan event itu, pengelola trek melakukan perubahan tata letak lintasan. Sejumlah tikungan dirombak dan dibuat lebih lebar, sementara perubahan terbesar terjadi di bagian belakang sirkuit.

Laju dari Tikungan 6 baru ke Tikungan 11 sekarang menjadi kompleks belokan menyapu yang jauh lebih kencang untuk membantu para pembalap jet darat memberikan peluang menyalip.

“Kelihatannya sangat bagus,” kata Ricciardo mengomentari layout anyar Albert Park.

“Saya sedikit terlibat dalam pembicaraan tentang pembenahan sirkuit beberapa tahun yang lalu, ketika mereka memiliki ide pertama, katakanlah, apa yang harus dilakukan untuk mencoba membuat balapan sedikit lebih baik.

“Itu selalu menjadi trek yang menyenangkan, tetapi pada Minggu agak sulit untuk menyalip, karena tata letak dan sifatnya. Jadi sungguh, idenya adalah untuk mencoba agar lomba sedikit lebih menarik, dengan memiliki beberapa overtaking. Jadi ya, itu akan jauh lebih mengalir.”

Pembalap McLaren, Daniel Ricciardo, memberikan tanda tangan kepada penggemar di Albert Park

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pembalap berjuluk The Honey Badger juga berharap bahwa karakter trek yang lebih cepat akan bermanfaat bagi McLaren. Pabrikan bermarkas di Woking itu tengah berjuang di tikungan lambat.

“Di Bahrain, balapan pertama tahun ini, kami benar-benar kesulitan. Itu adalah trek teknis yang cukup berkelok-kelok, lalu kami pergi ke Saudi, lebih banyak mengalir,” tuturnya.

“Saya kira Melbourne akan menjadi seperti akhir pekan ini, dan kami selangkah lebih kompetitif. Jadi mudah-mudahan itu berarti hal-hal yang baik.

“Tapi menurut saya, sebagai balapan sekarang, Anda akan melihat hari Minggu yang sama sekali berbeda di sini.”

Dua lomba pertama pada F1 2022 sudah berlalu. Kendati demikian, Ricciardo belum mencetak satu poin pun sejauh tahun ini. Dia absen dalam seri GP Bahrain, kemudian gagal menyelesaikan GP Arab Saudi.

Jelang home race di Albert Park, para penggemar mengharapkan sang pembalap bisa mengamankan podium. Namun, Ricciardo rupanya hanya menargetkan target finis 10 besar.

“Sesederhana kedengarannya, saya belum punya poin. Ini baru dua balapan, jadi untuk mendapatkan poin, katakanlah sebuah awal. Itu seperti minimal,” ucapnya.

“Secara realistis, satu-satunya hal yang mungkin akan membuat semua orang senang adalah podium. Jadi itulah yang saya suka. Tapi sejujurnya kami masih kurang dari itu.”

Meski tak dibekali mobil yang bisa bertarung untuk menang di GP Australia, Ricciardo mengaku sangat gembira dapat kembali berlomba di negaranya, setelah dua tahun terakhir harus dibatalkan karena pandemi.

"Saya pikir setelah balapan itu batal, Anda menyadari betapa Anda merindukannya. Dan saya benar-benar merasakannya,” kata pria berusia 32 tahun itu.

“Dua tahun lalu, dan kami semua di sini, siap untuk balapan. Saya pergi tidur malam itu, siap bangun keesokan paginya dan pergi ke trek, dan di tengah malam saya mendengar kemungkinan besar akan dibatalkan. Ya, cukup menyayat hati.

“Jelas ada sudut pandang egois sebagai pembalap, tetapi untuk semua orang yang ada di sini dan mengharapkan untuk melihat balapan, Australia cukup jauh.

“Jadi bagi orang Australia untuk melakukan perjalanan ke tujuan lain di seluruh dunia untuk balapan tidaklah mudah. Itu sulit bagi semua orang. Saya sangat senang bisa kembali ke sini.”