Perubahan Aturan Aerodinamika Bikin Aston Martin Menderita
Perubahan aturan aerodinamika Formula 1 membuat Aston Martin sangat menderita dibandingkan Mercedes.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Federasi Otomotif Internasional (FIA) memangkas downforce tahun ini, dengan mengubah struktur lantai dan bargeboard. Alasannya untuk membantu mengatasi tekanan ban.
Aston Martin dan Mercedes yang punya mobil low rake paling terpukul oleh regulasi tersebut. Meski begitu, The Silver Arrows mampu menyiasati kelemahan sehingga jadi juara konstruktor.
Sebaliknya, tim Inggris malah terpuruk dari peringkat keempat ke posisi ketujuh. Prinsipal Aston Martin, Otmar Szafnauer, tak kaget dengan penurunan performa mereka.
“Apa yang terjadi musim ini, mengonfirmasi kekhawatiran pramusim kami, di mana perubahan sepihak aerodinamika sepihak yang dibuat akhir musim punya dampak besar pada kami dan Mercedes,” ujarnya.
“Karena papan tengah sangat ketat, waktu lap yang hilang, sekitar 7,8, 9-10 detik perlap, tergantung pada trek yang kami tempuh, memindahkan kami dari mobil tercepat ketiga jadi enam atau tujuh mobil paling kencang.
“Dengan Mercedes, mereka juga mengalami kehilangan karena filosofi aerodinamika yang mereka jalankan, tapi hanya membuat mereka berpindah dari selalu di pole position sekarang berjuang keras dalam kompetisi.
“Bagi kami, saya kira itu memiliki dampak lebih besar dan karena itu, dan karena regulasi 2022 menjadi sangat berbeda. Kami harus beralih lebih awal untuk memusatkan perhatian pada 2022 dan meninggalkan 2021 pada saat itu.”
Aston Martin berhasil melakukan perbaikan tapi kurang maksimal karena investasi terlalu besar. Mereka tak mau mengorbankan pengembangan mobil musim depan.
“Kami melakukan program pengembangan pada 2021 untuk mencoba dan memulihkan beberapa defisit aero yang menimpa kami,” ucapnya.
Lance Stroll, Aston Martin AMR21
Photo by: Jerry Andre / Motorsport Images
“Kami mengujinya sejak awal, tapi harus berjalan sesuai rencana untuk beralih, karena jika tidak, Anda akan memiliki musim biasa saja tahun ini, dan kemudian tak punya musim optimal yang seharusnya dialami musim depan.
“Jadi dengan sadar, kami melakukan upaya beralih, semenyakitkan itu.”
Aston Martin pun melakukan peningkatan beberapa sektor untuk memperbaiki downforce. Dampaknya mobil malah terlalu lambat sehingga sangat merugikan pada beberapa sirkuit.
“Saat mencoba mendapat downforce kembali, kami juga menemukan mobil melambat daripada sebelumnya,” Szafnauer menjelaskan.
“Pada beberapa sirkuit, sedikit hambatan ekstra tidak memanifestasikan dirinya dalam defisit besar waktu lap. Tapi pada sirkuit lain, seperti itu. Jadi itu kenapa kami sedikit naik turun tahun ini.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments