Boullier: Perubahan Jadwal F1 GP Prancis adalah Masalah Besar
Menggeser jadwal sebuah event tidak pernah mudah. Menurut Eric Boullier, bos F1 GP Prancis, ini masalah besar sebab banyak hal yang harus dilakukan. Itu yang dirasakan pihaknya.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setelah pembatalan Grand Prix (GP) Kanada dan penggantinya, GP Turki, akibat pandemi Covid-19, Formula 1 telah melakukan revisi skedul.
Alhasil, Red Bull Ring dialokasikan menggelar balapan ganda, sedangkan GP Prancis digeser, dari 27 Juni ke 20 Juni.
Dengan begitu, ada ruang untuk memfasilitasi race kedua di Austria. Namun langkah itu tidak ideal untuk promotor GP Prancis.
Menurut Eric Boullier, memajukan balapan telah menyebabkan beberapa masalah logistik.
"Itu (penggeseran jadwal) merupakan masalah besar. Anda tak dapat membangun segalanya untuk sebuah Grand Prix dalam waktu tiga hari," kata direktur GP Prancis itu kepada Motosport.com.
Organisasi yang berada di belakang GP Prancis telah menderita akibat perpindahan jadwal ini di beberapa bidang. Kesulitan-kesulitan ini dijelaskan secara detail oleh Boullier.
"Selama Grand Prix, ada 1.200 orang yang bekerja. Mereka sudah mempersiapkan semuanya untuk pekan yang telah ditentukan. Kemudian jika Anda mengubah tanggal enam minggu sebelum event, mereka pun harus merombak rencana mereka," tutur Boullier.
"Lalu ada penonton. Semua orang sudah memesan penerbangan, perjalanan kereta api, akomodasi dan sejenisnya. Mereka juga harus mengubah segalanya karena pergeseran skedul. Jadi itu tantangannya.
"Atas permintaan F1, kami (GP Prancis) dimajukan seminggu. Kami sempat kehilangan 20 persen penonton. Namun tiket itu sudah langsung terjual kembali," kata eks bos Lotus dan McLaren itu lagi.
Boullier menambahkan bila tantangan terbesar dalam penyelenggaraan F1 GP Prancis 2021 yakni mengurus dokumen terkait perizinan dengan pemerintah.
Pihaknya harus memberikan persetujuan kepada staf F1 untuk masuk ke Prancis.
"Ini karena mereka baru dari Baku (Azerbaijan), yang berada di luar Eropa, kurang dari 14 hari sebelum memasuki wilayah Prancis," ujar Boullier.
Ini sangat sulit khususnya bagi tim dan personel dari Inggris.
Para fan mengibarkan bendera Prancis saat menyaksikan F1 GP Prancis 2019 di Sirkuit Paul Ricard.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments