Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Boullier: Perubahan Jadwal F1 GP Prancis adalah Masalah Besar

Menggeser jadwal sebuah event tidak pernah mudah. Menurut Eric Boullier, bos F1 GP Prancis, ini masalah besar sebab banyak hal yang harus dilakukan. Itu yang dirasakan pihaknya.

Sebastian Vettel, Ferrari SF90, leads Pierre Gasly, Red Bull Racing RB15, Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C38, Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.19, Nico Hulkenberg, Renault F1 Team R.S. 19, and the remainder of the field on the opening lap

Sebastian Vettel, Ferrari SF90, leads Pierre Gasly, Red Bull Racing RB15, Antonio Giovinazzi, Alfa Romeo Racing C38, Daniel Ricciardo, Renault F1 Team R.S.19, Nico Hulkenberg, Renault F1 Team R.S. 19, and the remainder of the field on the opening lap

Mark Sutton / Motorsport Images

Setelah pembatalan Grand Prix (GP) Kanada dan penggantinya, GP Turki, akibat pandemi Covid-19, Formula 1 telah melakukan revisi skedul.

Alhasil, Red Bull Ring dialokasikan menggelar balapan ganda, sedangkan GP Prancis digeser, dari 27 Juni ke 20 Juni.

Dengan begitu, ada ruang untuk memfasilitasi race kedua di Austria. Namun langkah itu tidak ideal untuk promotor GP Prancis.

Menurut Eric Boullier, memajukan balapan telah menyebabkan beberapa masalah logistik.

"Itu (penggeseran jadwal) merupakan masalah besar. Anda tak dapat membangun segalanya untuk sebuah Grand Prix dalam waktu tiga hari," kata direktur GP Prancis itu kepada Motosport.com.

Organisasi yang berada di belakang GP Prancis telah menderita akibat perpindahan jadwal ini di beberapa bidang. Kesulitan-kesulitan ini dijelaskan secara detail oleh Boullier.

Baca Juga:

"Selama Grand Prix, ada 1.200 orang yang bekerja. Mereka sudah mempersiapkan semuanya untuk pekan yang telah ditentukan. Kemudian jika Anda mengubah tanggal enam minggu sebelum event, mereka pun harus merombak rencana mereka," tutur Boullier.

"Lalu ada penonton. Semua orang sudah memesan penerbangan, perjalanan kereta api, akomodasi dan sejenisnya. Mereka juga harus mengubah segalanya karena pergeseran skedul. Jadi itu tantangannya.

"Atas permintaan F1, kami (GP Prancis) dimajukan seminggu. Kami sempat kehilangan 20 persen penonton. Namun tiket itu sudah langsung terjual kembali," kata eks bos Lotus dan McLaren itu lagi.

Boullier menambahkan bila tantangan terbesar dalam penyelenggaraan F1 GP Prancis 2021 yakni mengurus dokumen terkait perizinan dengan pemerintah.

Pihaknya harus memberikan persetujuan kepada staf F1 untuk masuk ke Prancis.

"Ini karena mereka baru dari Baku (Azerbaijan), yang berada di luar Eropa, kurang dari 14 hari sebelum memasuki wilayah Prancis," ujar Boullier.

Ini sangat sulit khususnya bagi tim dan personel dari Inggris.

Para fan mengibarkan bendera Prancis saat menyaksikan F1 GP Prancis 2019 di Sirkuit Paul Ricard.

Para fan mengibarkan bendera Prancis saat menyaksikan F1 GP Prancis 2019 di Sirkuit Paul Ricard.

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Honda Siapkan Update Power Unit untuk F1 GP Prancis
Artikel berikutnya Podcast: Review F1 GP Azerbaijan, Balapan Penuh Drama

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia