Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Perubahan Sayap Belakang Butuh Anggaran Besar

Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner menyebut upaya FIA untuk membuat sayap belakang mobil yang lebih kaku bakal membutuhkan biaya besar. Padahal tim-tim harus berhemat.

Red Bull Racing RB16 rear wing

Red Bull Racing RB16 rear wing

Saat lomba GP Spanyol di Circuit de Barcelona-Catalunya, pembalap Mercedes-AMG Petronas F1 Lewis Hamilton menyebut Red Bull RB16B sangat cepat di lintasan lurus yang banyak terdapat di sirkuit tersebut.

“Mereka memiliki sayap (belakang) yang fleksibel. Peranti tersebut bisa membuat Anda lebih cepat sekira 0,3 detik per lap,” ujar juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) tersebut.

Bos Red Bull, Christian Horner, menanggapi dengan tenang keberatan dari pembalap yang mampu merebut pole position dan memenangi GP Spanyol lalu itu. Faktanya, semua komponen Red Bull RB16B sudah lolos dari tes FIA.

Namun, regulator Formula 1 bereaksi dengan arahan teknis yang berujung pada uji sayap belakang baru mulai 15 Juni 2021. Ini untuk mencegah sayap belakang menekuk secara berlebihan, seperti yang sekarang terjadi. Meskipun sebelumnya telah diuji coba.

Karena penyesuaiannya rumit, tim diberi masa transisi selama satu bulan, dan nilai limit masih bisa dilampaui hingga 20 persen.

Baca Juga:

Di sela-sela gelaran F1 GP Monako, Horner pun menjelaskan: “Ini membutuhkan waktu karena Anda tidak bisa begitu saja membayangkan sayap belakang baru.

“Kami harus membuat sejumlah penyesuaian dan itu akan membutuhkan waktu, anggaran, dan sumber daya besar. Kami bukan satu-satunya tim yang akan terimbas.

“Mungkin ini akan menjadi masalah lebih besar bagi Alfa Romeo dan tim-tim lain yang sudah membatasi anggarannya,” ucap pria asal Inggris itu seraya menaksir biaya untuk merevisi sayap belakang bisa mencapai 500 ribu dolar AS (sekira Rp7,2 miliar).

Christian Horner pun menekankan bila tes kelenturan sayap belakang dengan menaruh beban di atasnya ini sering berubah. Selain itu, tes tersebut hanya memengaruhi sebagian mobil.

“Jika Anda mengubah tes beban untuk sayap depan akhir pekan ini dan kami melihat lebih banyak fleksibilitas di sana, maka setiap tim akan terpengaruh. Beberapa bahkan mengalaminya lebih banyak daripada yang lain,” tutur Horner.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tsunoda Buat Marko Hilang Kesabaran
Artikel berikutnya Jadwal F1 GP Monako 2021 Hari Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia