Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Race report

Picu Red Flag, Schumacher Klaim Masih Belajar

Sebagai debutan Formula 1, Mick Schumacher sering melakukan banyak kesalahan. Tim Haas memaklumi dan pembalap tersebut menilai blunder adalah bagian dari proses belajar.

Mobil Mick Schumacher, Haas VF-21, rusak dan diangkut ke atas truk

Mobil Mick Schumacher, Haas VF-21, rusak dan diangkut ke atas truk

Jerry Andre / Motorsport Images

Schumacher junior memicu timbulnya bendera merah di kualifikasi pertama GP Prancis di Sirkuit Paul Ricard. Ia mengalami crash pada tikungan 6.

Kecelakaan tersebut justru memberi keuntungan baginya karena lolos ke Q2 pertama kali. Sayangnya, putra legenda F1, Michael, tidak bisa tampil di sana karena mobil rusak. Kecewa ada, tapi dia juga menemukan motivasi ekstra.

“Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Bagi kami, lebih dari orang lain, kami mesti menemukan batas kalau mau masuk ke Q2. Ketika Anda sangat dekat dengan batas, lebih mudah menerima kesalahan. Dalam hal ini, kami beruntung hanya membentur pembatas,” ucapnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, pembalap 22 tahun itu juga crash saat latihan tapi masih bisa melanjutkan sesi tersebut. Schumacher sering melakukan kesalahan yang mesti dibayar mahal. Juara F2 2020 itu tak mendapatkan satu poin pun musim ini dan baru duduk di peringkat ke-17.

“Seperti yang saya katakan, ini bagian dari proses pembelajaran. Tentu, kesalahan kadang menyakitkan. Terutama di Monako, mereka menggigit saya sangat keras. Meski begitu, kami melihat perkembangan berkelanjutan,” ia menandaskan.

Eks pilot Prema Racing kebingungan dengan problem yang menyebabkannya terlibat dalam insiden dalam kualifikasi.

“Ketika melihat data, menunjukkan bahwa itu adalah kombinasi dari berbagai hal. Saya keluar dari Tikungan 5 dengan sangat bagus, itu kenapa saya dapat melaju lebih kencang lewat Tikungan 6. Tampaknya, saya mengalami perubahan kondisi saat itu,” ia mengungkapkan.

“Sangat sulit bagi saya bereaksi. Kalau melihat lagi ke belakang, Anda dapat menemukan sesuatu bahwa saya seharusnya bisa lebih baik. Setelah mobil berputar, Anda dapat selalu mencoba mengontrol itu. Segalanya terjadi sangat cepat, terutama kecepatan ini. Sangat sulit mengatakan di mana dinding itu dan apa yang harus dilakukan sekarang.”

Kalau girboks tidak rusak, maka Schumacher akan mulai dari grid ke-15 di Le Castellet, di depan Nicholas Latifi (Williams).

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya CFD Makin Canggih, Terowongan Angin Menuju Senja Kala
Artikel berikutnya Balapan di Prancis, Alonso Coba Realistis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia