Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Azerbaijan

Pierre Gasly Sudah Pantas Perkuat Tim F1 Top

Runner-up Formula 1 2008 Felipe Massa menilai Pierre Gasly terlalu sayang jika diabaikan begitu saja oleh tim-tim papan atas saat ini.

Pierre Gasly, AlphaTauri

Pembaruan kontrak yang dilakukan Oracle Red Bull Racing terhadap Sergio Perez otomatis menutup pintu bagi Pierre Gasly yang sudah lama ingin pindah ke Milton Keynes, Inggris.

Melakukan debut F1 pada 2017 bersama Scuderia Toro Rosso (kini AlphaTauri), Gasly kemudian ditarik ke tim induk Red Bull Racing pada 2019 untuk menggantikan Daniel Ricciardo yang pergi ke Renault.

Dari 12 balapan yang dilakukan Gasly bersama Red Bull pada 2019, ia sebagian besar kalah dari Max Verstappen. Karena itulah pada GP Belgia 2019, Gasly dikembalikan ke AlphaTauri dan membela skuad yang bermarkas di Faenza, Italia, itu sampai sekarang.

Pembalap asal Prancis itu masih berharap satu hari nanti mampu kembali ke Red Bull mendampingi Verstappen. Hal tersebut ditunjukan Gasly dengan upaya keras yang menunjukkan hasil tidak terlalu buruk sepanjang musim 2020 dan 2021.

Sebut saja dari hasil kualifikasi impresif (empat kali start dari baris kedua, sekali first row di GP Qatar 2021 meskipun ini terjadi karena penalti beberapa pembalap), dua podium, dan satu kemenangan di GP Italia 2020.

Baca Juga:

Gasly sudah memberikan segalanya agar mendapatkan perhatian dari Helmut Marko (konsultan Red Bull) dan Christian Horner (Prinsipal Tim Red Bull Racing). Namun, upaya keras Gasly itu ternyata belum cukup untuk menjamin masa depannya ke Red Bull.

Dengan Perez bertahan sampai 2024, Gasly harus berani berubah. Kontraknya di AlphaTauri akan habis pada akhir 2023. Dari situ, ia bisa pindah ke tim lain.

Gasly pernah mengatakan ingin memperkuat tim yang bisa memberinya kans untuk juara dunia. Alpine F1 yang memiliki ambisi besar, sepertinya pas untuk Gasly. Namun, itu juga masih tergantung seperti apa kerja sama antara Alpine dan Fernando Alonso nanti.

Menurut Felipe Massa, dengan torehan yang sudah dibuatnya, pembalap bernomor mobil #10 itu sudah pantas berada di sebuah tim F1 hebat. Runner-up F1 2008 itu menilai, Gasly sudah menunjukkan performa bagus sejak lama.

“Di Monte Carlo (GP Monako) lalu ia juga sangat cepat sepanjang akhir pekan. Sayang, di kualifikasi tidak semua berjalan mulus, antara strategi dan red flag,” kata mantan pembalap asal Brasil yang pernah memperkuat Sauber (52 race), Ferrari (132), dan Williams (78) itu.

Felipe Massa

Felipe Massa

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Pemenang 11 Grand Prix, 16 pole position, dan 41 podium dalam 269 start balap F1 antara 2002 sampai 2017 itu menjelaskan bila Gasly butuh mobil yang bagus.

“Ia sudah membuktikan mampu mengemudikan mobil top, juga bersaing untuk merebut kemenangan. Ia terlalu bagus untuk diabaikan tim-tim top,” kata Massa kepada F1TV.

Dari tujuh balapan F1 yang sudah digelar musim ini, Pierre Gasly memang tertinggal dari rekan setimnya, Yuki Tsunoda. Gasly baru mengoleksi 6 poin dan berada di P14 klasemen sedangkan pembalap muda Jepang itu sudah mengumpulkan 14 poin di peringkat ke-12.  

“Dibanding rekan setimnya, saya lihat Gasly sedikit kurang konsisten. Di beberapa trek ia membuktikan mampu cepat dan kompetitif,” kata Massa.

“Di sejumlah sirkuit itu ia mampu melakukan kualifikasi dengan bagus, balapan hebat, dan membuat beberapa overtake. Ini semua soal konsistensi di level tinggi, satu aspek yang sangat penting di Formula 1.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Bakal Tes DRS di F1 GP Azerbaijan
Artikel berikutnya Statistik Unik Sirkuit Jalan Raya Baku

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia