Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pirelli Andalkan Hasil Simulasi F1 Tentukan Ban GP Arab Saudi

Direktur Balap F1 Pirelli, Mario Isola, mengatakan Sirkuit Jeddah memberikan tantangan besar kepada timnya untuk menentukan pilihan ban.

Mario Isola, Racing Manager, Pirelli Motorsport

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Arab Saudi untuk pertama kalinya akan menjadi tuan rumah Formula 1 dengan menggunakan trek baru di Jeddah yang berkarakter cepat.

Waktu yang sangat singkat membuat Pirelli tak dapat melakukan uji coba di Sirkuit Jalan Raya Jeddah untuk menentukan konstruksi ban yang akan dibawa pada akhir pekan balap.

Isola mengatakan timnya hanya mengandalkan simulasi yang dilakukan F1 dan masukan dari tim-tim dalam menentukan pilihan ban.

Namun, ada kekhawatiran insiden pecah ban seperti di Qatar akan terulang, mengingat kondisi Sirkuit Internasional Losail dinilai serupa dengan Sirkuit Jalan Raya Jeddah.

Di Qatar, Pirelli membawa kombinasi ban C1, C2 dan C3. Sedangkan di Jeddah, para insinyur Pirelli akan membawa C2 (keras), C3 (sedang) dan C4 (lunak).

Pembalap, mobil, dan ban akan mendapat tantangan besar di Sirkuit Jeddah yang baru dibangun sulit diprediksi karena hampir tidak ada data mengenai trek, seperti yang ditekankan Mario Isola.

“Jeddah mungkin menjadi tantangan terbesar yang tidak diketahui tahun ini, karena lintasannya baru selesai sesaat sebelum dimulainya balapan akhir pekan,” kata Isola dalam laman resmi Pirelli.

“Akibatnya, kami hanya dapat mengandalkan simulasi dari F1 dan tim, bersama dengan informasi lain yang kami kumpulkan, untuk menghasilkan pilihan ban kami.

“Sirkuit jalan raya ini terlihat sangat berbeda dari yang lain, dan memiliki kecepatan tinggi dengan tikungan cepat jelas akan memainkan peran besar dalam perilaku ban.

“Jeddah memiliki lebih banyak tikungan daripada trek lain di kalender, dan salah satunya, Tikungan 13, memiliki kemiringan 12 derajat, jadi ada banyak elemen berbeda yang akan membuat ban bekerja keras.”

Baca Juga:

Kondisi di Jeddah dikabarkan cukup hangat tapi memiliki kelembaban cukup tinggi, dengan trek yang terletak tepat di sepanjang pantai utara.

Karena belum pernah digunakan sebelumnya, pembalap dapat mengharapkan trek yang licin di awal pekan balapan. Formula 2 dan kompetisi Porsche berjalan sebagai acara pendukung, yang akan membantu trek berada di kondisi lebih baik.

Grand Prix Arab Saudi akan menggelar balapan malam, seperti tiga balapan terakhir musim ini, dengan balapan dimulai pada pukul 20.30 waktu setempat.

Ini berarti bahwa suhu lintasan berbeda dengan balapan normal, dengan suhu turun selama setiap sesi.

Pada FP1 dan FP3 diadakan sebelum matahari terbenam, dengan hanya FP2 pada Jumat dan kualifikasi pada Sabtu (keduanya dimulai pada pukul 20:00 waktu setempat) kemungkinan akan menjadi patokan balapan.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Eks Bos Sauber Ungkap Konflik Internal Alfa Romeo
Artikel berikutnya Buntut Inkonsistensi, Andreas Seidl Tentang Ide Steward Permanen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia